Merdeka.com - PT Pertamina mengaku siap menjalankan instruksi presiden untuk mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan pribadi. Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, database pengendalian BBM bersubsidi dilakukan berdasarkan nomor surat tanda nomor kendaraan (STNK). 

Hal itu dilakukan untuk mengurangi penyimpangan pembelian BBM bersubsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pihaknya optimis, melalui cara ini, tidak akan ada lagi kendaraan yang mengisi BBM berkali-kali dalam waktu satu hari. Meskipun pengisian dilakukan di SPBU-SPBU berbeda.

"Jadi data basenya satu mobil tidak bisa bolak-balik misal sudah mengisi di SPBU A nanti dia mengisi di SPBU B tidak bisa. Ini nanti dari nomor STNK," ujar Karen di Istana Kepresidenan, Selasa (29/5).

Pihaknya telah menerapkan sistem tersebut di sejumlah SPBU di wilayah Kalimantan. Sebanyak 112 SPBU di wilayah tersebut telah masuk dalam sistem IT sesuai program pemerintah. "Di Kalimantan sudah ada 112 yang sudah masuk IT," tegasnya.

Sebelumnya, salah satu instruksi presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kerangka penghematan energi adalah mengawasi konsumsi BBM bersubsidi mobil pribadi. SBY memaparkan mekanisme teknisnya, setiap kendaraan akan di data elektronik baik kepemilikan dan fisk kendaraan. 

"Setiap mengisi BBM, jumlah BBM bersubsidi akan tercatat otomatis dan diketahui jumlah pembelian setiap hari," ungkap Presiden.