Pertamina pangkas 50 persen transaksi Dolar Amerika Serikat
Merdeka.com - PT Pertamina mengeluarkan kebijakan pemangkasan transaksi pembelian dengan Dolar Amerika Serikat (USD) sampai 50 persen dalam operasionalnya. Kebijakan ini diyakini mampu memperkuat posisi Rupiah terhadap Dolar.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, dalam mempertahankan bisnisnya terhadap pelemahan rupiah, pihaknya juga sudah melakukan lindung nilai (hedging) di tiga bank BUMN. Dua langkah ini diyakini mampu mengurangi risiko bisnis.
"Sebagai bentuk mitigasi risiko, Pertamina yang sebelumnya telah melakukan aksi korporasi dengan hedging, dalam beberapa waktu ke depan, juga bersiap mengurangi transaksi pembelian Dolar Amerika hingga 50 persen dari transaksi pembelian normal," kata Wianda di Jakarta, Senin (28/9).
Selain bekerja sama untuk hedging, Pertamina dan perbankan juga menggunakan skema trade financing dengan memanfaatkan fasilitas kredit jangka pendek yang disediakan oleh perbankan baik BUMN, swasta nasional maupun internasional. Ini dilakukan guna mendukung pembiayaan Pertamina.
Tiga bank BUMN yang ditunjuk, di antaranya Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Nantinya, Pertamina melakukan pembelian valas dari tiga bank itu dan selalu dilaporkan kepada Bank Indonesia secara bulanan maupun mingguan.
"Jadi, ke depan Pertamina akan lebih memanfaatkan komitmen credit line yang sudah dimiliki dibandingkan dengan mencari Dolar Amerika di pasar spot," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaAwali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series & Dex Series
Penyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024
Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca SelengkapnyaPeduli Lingkungan Jadi Pertimbangan Investor Tanamkan Modal, Benarkah?
Para investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca Selengkapnya