Permintaan tinggi, Sulut ekspor biji pala ke Eropa per pekan
Merdeka.com - Permintaan biji pala Indonesia dari Eropa tetap tinggi ditengah perlambatan ekonomi global. Setiap pekan rempah-rempah itu dipasok ke Benua Biru.
"Pada pekan ketiga Juli 2015, Sulawesi Utara mengekspor biji pala ke Belanda dan Jerman sebanyak 35 ton," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Darwin Muksin di Manado, seperti dikutip Antara, Sabtu (18/7).
Sulut harus memasok dua kali biji pala untuk Jerman pada pekan jelang Lebaran tersebut. Pasokan pertama sebanyak 15 ton dengan nilai devisa sebesar USD 140.200.
Kemudian, pengiriman kedua sebanyak 10 ton dengan nilai devisa USD 112.350.
Sementara, Belanda mendapat pasokan 10 ton biji pala senilai USD 112.350. Total, negara mendapat devisa sebesar USD 364.900 dari ekspor biji pala ke dua negara tersebut.
"Biji pala Sulut sudah diminati Belanda dan Jerman sejak beberapa tahun silam sebagai bahan baku komoditas rempah-rempah dengan rasa sangat khas," katanya.
Tahun lalu, Sulut mengekspor biji pala sebanyak 1,26 juta ton senilai USD 17,86 juta ke sepuluh negara. Yakni, Belanda, Italia, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, Spanyol, Jerman, Argentina, Singapura dan Afrika Selatan.
Ekspor terbesar ke Belanda sebanyak 431 ton senilai USD 5,58 juta. Selanjutnya, Italia 360 ton (USD 4,66 juta), dan Amerika Serikat 174 ton (USD 1,72 juta).
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lakukan Terobosan, Sulut Ekspor Berbagai Komoditi ke China
Sulut telah melakukan terobosan besar setelah mengekspor langsung berbagai komoditi ke China.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaMencari Jejak Pabrik Gula di Wilayah Sleman, Kini Sudah Hilang Tak Berbekas
Beberapa peninggalan pabrik gula itu masih dapat dijumpai
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnya