PermataBank Catatkan Pendapatan Rp3,8 Triliun Sepanjang 2020
Merdeka.com - PermataBank mencatatkan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp3,8 triliun di sepanjang 2020. Capaian ini meningkat 23,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (YoY).
"Kami sangat bersyukur bahwa PermataBank dapat mencetak beberapa tonggak sejarah baru serta menutup tahun 2020 dengan hasil yang memuaskan," kata Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah, dalam keterangan persnya, Jakarta, Senin (8/3).
Ridha menuturkan, pertumbuhan ini ditopang peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 14,2 persen dan pendapatan non-bunga sebesar 16,1 persen (yoy). Pencapaian ini diikuti dengan perbaikan rasio marjin bunga (Net Interest Margin atau NIM) menjadi 4,7 persen. Meningkat dari 4,4 persen di periode yang sama tahun lalu.
"Ini sejalan dengan strategi bank dalam mengelola struktur likuiditas secara optimum," ucapnya.
Cost to Income Ratio (CIR) tercatat sebesar 58,7 persen. Membaik secara signifikan dibandingkan posisi tahun lalu sebesar 62,4 persen. Rasio efisiensi tersebut didukung oleh penerapan digitalisasi dalam transaksi perbankan.
Transaksi digital dari semua digital channel terutama PermataMobile X dan PermataNET mengalami pertumbuhan signifikan. Peningkatan tersebut hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Transaksi QR Pay melalui PermataMobile X tumbuh paling tinggi mencapai di atas 300 persen. Untuk mendukung inklusi keuangan dan akselerasi digital guna membantu perekonomian Indonesia di masa pandemi, PermataBank juga telah memberikan layanan Permata QR bagi pelaku usaha terutama sektor UMKM agar dapat menerima pembayaran non tunai.
"Digitalisasi juga terus dilakukan dalam pelayanan kantor cabang dengan semakin bertambahnya Model Branch sebagai salah satu upaya menghadirkan pengalaman perbankan yang seamless dalam pelayanan offline dan online," papar Ridha.
Penyaluran Kredit
Sementara itu, penyaluran kredit PermataBank selama tahun 2020 sebesar Rp118 Triliun. Capai ini meningkat 9,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh pengalihan aset Bank Bangkok Indonesia melalui proses integrasi sebesar Rp17,3 Triliun.
Dari sisi Non-Performing Loan (NPL), Ridha menyebut bank dapat dikelola dengan baik di level yang aman di tengah penurunan kualitas aset di industri perbankan Indonesia. Rasio NPL gross tercatat sedikit meningkat ke level 2,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8 persen.
NPL net tetap terjaga pada level 1,0 persen dibandingkan posisi Desember 2019 sebesar 1,3 persen. Bank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaRUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya