Perlu pendekatan khusus di daerah miskin
Merdeka.com - Pemerintah menyadari, tidak mudah menekan angka kemiskinan. Terutama kemiskinan di daerah-daerah atau wilayah Timur Indonesia. Data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyebutkan, 4,2 persen penduduk miskin Indonesia berada di Maluku dan Papua. Sedangkan di NTT sebesar 6,2 persen.
"Daerah yang tingkat kemiskinan tinggi maka perlu pendekatan khusus. Seperti contoh papua dan papua barat masy tinggal di pantai dan pegunungan berbeda," ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana di kantornya, Senin (13/8).
Dia mencontohkan, soal keterhubungan daerah yang terisolir, yang harus difokuskan adalah penduduk di wilayah pegunungan. Untuk itu, kata dia, Kementerian Pekerjaan Umum perlu memprioritaskan daerah-daerah tertentu di wilayah Papua. "Termasuk transportasi udara dan laut," katanya.
Kelompok masyarakat miskin juga didominasi di sektor pertanian. Menurutnya, kecendrungan masyarakat tidak tertarik untuk terjun di sektor pertanian sebagai mata pencahariannya karena persoalan ini. Padahal faktor komoditi pertanian khususnya beras memiliki andil terbesar dalam menentukan tingkat kemiskinan.
Armida menuturkan, komoditi beras menyumbang 25,44 persen penentu kemiskinan di perkotaan dan 32,81 persen di pedesaan. Secara total faktor makanan menyumbang 74 persen penyebab kemiskinan dan 26 persen berasal dari non makanan.
"Sektor pertanian kalau dilihat, istilahnya surplus labour di mana tingkat produktivitasnya juga rendah," jelasnya.
Saat ini masyarakat lebih memilih sektor industri sebagai mata pencarian. Alasannya tingginya tingkat penghasilan dan dasar pendidikan yang dimiliki.
"Sehingga kalau terjadi movement itu karena mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik," tuturnya.
Untuk menyelesaikan masalah ini, pemerintah berupaya mengembangkan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah. Selain itu juga didorong kinerja investasi pada sektor padat pekerja.
"Pertanian sektor penting tapi produktivitasnya yang menjadi concern pemerintah untuk ditingkatkan," tutupnya.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca Selengkapnya4 Penyakit yang di Masa Lalu yang Sering Dikira Disebabkan oleh Sihir
Keterbatasan pengetahuan masyarakat di masa lalu menyebabkan sejumlah penyakit kerap dikira sebagai hasil perbuatan sihir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Mencoblos saat Pemilu Bakal Dapat Diskon Belanja, Tinggal Tunjukkan Kelingking Usai Dicelup Tinta
Ini merupakan pesta diskon spesial untuk masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Unik Mengenalkan Masyarakat Agar Melek Perubahan Iklim
Mereka ingin masyarakat di pedesaan juga peduli tentang lingkungan
Baca SelengkapnyaPELATARAN, Solusi bagi Masyarakat untuk Urus Administrasi Pertanahan di Akhir Pekan
PELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
Baca SelengkapnyaPenelitian Mengungkap bahwa Faktor Ekonomi Ini Bisa Jadi Penyebab Penuaan pada Otak
Kemiskinan yang dialami seseorang bisa menyebabkan berbagai dampak pada kehidupannya termasuk pada penuaan dalam otak.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024
Kementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaKejatuhan Cicak Pertanda Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Kejatuhan cicak pertanda apa? Bagi beberapa orang jadi pertanda keberuntungan atau peristiwa di masa depan.
Baca SelengkapnyaMengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan
Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.
Baca Selengkapnya