Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perkembangan fintech dan kesiapan BPD dalam memasuki era digital banking

Perkembangan fintech dan kesiapan BPD dalam memasuki era digital banking Asbanda. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)yang merupakan wadah bagi Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia (BPD-SI) kembali menggelar program Seminar Nasional dengan tema Perkembangan Fintech dan Kesiapan BPD dalam Memasuki Era Digital Banking di Bandung, beberapa waktu lalu.

Seminar Nasional ini sebagai wujud tindak lanjut BPD seluruh Indonesia dalam melakukan transformasi BPD yang telah diluncurkan pada tanggal 26 Mei 2015 oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, yang ditandai dengan penandatanganan Komitmen oleh Direktur Utama, Komisaris Utama/Ketua Dewan Pengawas BPD seluruh Indonesia dan juga oleh

Gubernur seluruh Indonesia selaku stakeholder BPD, dan oleh Ketua DPRD Provinsi se Indonesia. Para pimpinan lembaga tersebut berkomitmen untuk memperkuat BPD menjadi bank yang berdaya saing tinggi, kuat serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Dalam Seminar Nasional BPD-SI ini Hadir sebagai keynote speech Slamet Edy Purnomo, Deputy Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK. Selain itu hadir jugaKresno Sediarsi, Ketua Umum Asbanda yang juga Direktur Utama Bank DKI; Muhammad Arifin, Perwakilan Gubernur Jawa Barat; Ahmad Irfan, Direktur Utama Bank BJB; Pungky Wibowo, Direktur Group Pengembangan Sistem Pembayaran Retail dan Keuangan Inklusif BI; serta direksi dan komisaris BPD-SI.

Tampil sebagai narasumber dalam seminar bertajuk “Perkembangan Fintech dan Kesiapan BPD dalam Memasuki Era Digital Banking,”antara lain; Asisten Direktur Fintech Office Bank Indonesia Bapak Yosamartha, Head of Marketplace Tokopedia Bapak Aldo Tjahjadi, Direktur Utama Bank Sinar Mas Bapak Freenyan Liwang, dan dipandu oleh Pemimpin Redaksi InfoBank Eko B Supriyanto.

Ketua Umum Asbanda yang juga Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi menjelaskan bahwa sejalan dengan perkembangan tenologi saat ini, industri perbankan saat ini termasuk yang sudah sangat menbutuhkan dukungan teknologi.

"Hadirnya Fintech ini sudah seharusnya menjadi wakeup call bagi BPD untuk kemudian bangun dan menangkapnya sebagai peluang. Trend jasa keuangan berbasis teknologi ini tentu tak bisa kita hindari, dan kita harus siap masuk kedalamnya," ujar Kresno.

Lebih jauh Kresno menjelaskan bahwa BPD memiliki peran yang strategis dalam rangka mempercepat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan di daerah. Tugas Pokok BPD yaitu mengembangkan perekonomian dan menggerakkan pembangunan daerah, adapun fungsi BPD adalah: Sebagai pendorong terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat, Pemegang kas daerah dan atau sebagai pengelola keuangan daerah, dan sebagai salah satu sumber pendapatan asli bagi daerah.

Saat ini sudah ada Surat Edaran dari Kementerian Dalam Negeri tentang Implementasi Transaksi Non Tunai Pada Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan kita sebagai Bank Pembangunan Daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah diharapkan dapat mendukung Pemerintah daerahnya masing-masing dalam implementasi transaksi non tunai ini.

Terkait dengan komitmen BPD seluruh Indonesia dalam implementasi transaksi non tunai tersebut, di akhir seminar nasional juga dilakukan prosesi secara simbolik penandatanganan MoU Implementasi Sistem Non Tunai Pengelolaan Keuangan pada Pemerintah daerah yang diinisiasi oleh Bank DKI.

Kinerja BPD seluruh Indonesia

Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia (BPD-SI) terus menunjukkan pertumbuhannya. Kinerja BPD ini dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Per Juni 2017, aset BPD telah mencapai Rp 617.88 triliun atau meningkat sebesar 14,72% dibandingkan posisi Juni 2016 yang mencapai Rp 538.61 triliun atau menempati peringkat 5 dalam perbankan nasional setelah Mandiri, BRI, BCA dan BNI.

Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional serta dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.

Sesuai dengan data Statistik Perbankan Indonesia, kinerja kredit BPD juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pada Juni 2017, posisi kredit BPD mencapai Rp 346,01 triliun atau meningkat sebesar 4,39% dibandingkan posisi Juni 2016 sebesar Rp 331.46 triliun.

Sementara Posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD seluruh Indonesia pada Juni 2017 mencapai Rp 480.54 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 18,68% dibanding posisi Juni 2016 yang mencapai sebesar Rp 404.92 triliun.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jawab Tantangan Persaingan Digitalisasi Perbankan, Ini Langkah Diambil Bank DKI

Jawab Tantangan Persaingan Digitalisasi Perbankan, Ini Langkah Diambil Bank DKI

Bank DKI berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam produk dan layanan perbankan digital, yang akan semakin memudahkan nasabah, mitra, dan pemangku kepentingan.

Baca Selengkapnya
Begini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan

Begini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan

Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Capaian Kinerja Bank DKI Selama 63 Tahun

Ini Dia Capaian Kinerja Bank DKI Selama 63 Tahun

Bank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
Begini Inovasi Dilakukan Bank DKI Guna Kembangkan Produk dan Layanan Berbasis Digital

Begini Inovasi Dilakukan Bank DKI Guna Kembangkan Produk dan Layanan Berbasis Digital

Dibuktikan dengan Unit Usaha Syariah Bank DKI yang telah menerapkan Dual Banking Leverage Model (DBLM).

Baca Selengkapnya
Terapkan Transformasi Sejak 2021, Bank DKI Optimis Bisa Bersaing di Tingkat Nasional

Terapkan Transformasi Sejak 2021, Bank DKI Optimis Bisa Bersaing di Tingkat Nasional

Bank DKI menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, memberikan layanan terbaik, dan menjalin kemitraan yang kokoh dengan semua pemangku kepentingan.

Baca Selengkapnya
Intip Cara Generasi Milenial Mengelola Keuangan tanpa Ribet, Satu Aplikasi untuk Segala Kebutuhan

Intip Cara Generasi Milenial Mengelola Keuangan tanpa Ribet, Satu Aplikasi untuk Segala Kebutuhan

Mereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang

Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang

Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.

Baca Selengkapnya