Perhatikan Hal Ini Sebelum Masuk Masa Pensiun di Tengah Lonjakan Inflasi
Merdeka.com - Tingginya lonjakan inflasi saat ini tengah terjadi di beberapa negara, baik negara maju maupun berkembang. Para pekerja yang telah memasuki jelang pensiun, diingatkan kembali agar mengukur "stress test" di tengah kondisi kenaikan inflasi.
Perencana Keuangan dan Direktur Senior Strategi Perencanaan Keuangan di TIAA, Shelly Ann Eweka mengatakan, seseorang tidak bisa hanya berasumsi bahwa menaruh uang pada rekening tabungan pensiun, akan mencukupi kebutuhannya setiap tahun. Dia mengingatkan, bahwa nilai tabungan yang tersimpan pada rekening bank akan tergerus karena inflasi.
"Akan menyesakkan saat kalian pergi berbelanja online dan Anda melihat saldo tabunganmu terus berkurang, berkurang dan berkurang, meski begitu saya dorong agar semuanya tetap fokus," kata Eweka dikutip melalui CNBC, Selasa (9/8).
Senada dengan Eweka, President and CEO dari HealthView Services, Ron Mastrogiovanni, menyampaikan bahwa seseorang perlu menghitung ulang kembali jumlah pengeluaran mereka. Hal ini menjadi penting, sebab risiko kesehatan merupakan aspek kehidupan yang perlu diperhatikan saat pensiun.
"Ini sangat penting bagi orang-orang untuk mengetahui apa saja pengeluaran mereka, berapa banyak mereka mengalokasikan biaya untuk kesehatan agar mereka tetap benar-benar bisa bertahan terhadap standar hidup," ujar Ron.
Dia menambahkan, sekitar 63 persen pekerja Amerika belum menyiapkan nilai investasi saat sudah memasuki masa pensiun. Para pekerja tidak tahu seberapa besar biaya yang harus dialokasikan untuk investasi sebagai tabungan masa pensiun.
Untuk itu, Ron menyarankan agar setiap pekerja menyiapkan hal-hal sebagai berikut di masa pensiun.
1. Mengetahui antara pengeluaran kebutuhan dan keinginan saat pensiun,2. Perkirakan pendapatan yang akan didapat dari pensiun, investasi, dan penghasilan dari pekerjaan atau pendapatan sampingan,3. Pahami biaya untuk kesehatan di masa depan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaStres Ternyata Mudah Bikin Menguap, Ketahui Penyebabnya!
Stres memengaruhi sistem pernapasan, tingkat energi, dan hormon dan hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaDua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pastikan Kesejahteraan Pensiunan ASN, TASPEN Siap Salurkan THR Mulai 22 Maret 2024
Pemberian Tunjangan Hari Raya ini merupakan bentuk penghargaan atas pengabdian para pensiunan
Baca SelengkapnyaHanya Butuh 5 Menit, Ketahui 4 Cara Redakan Stres dalam Sekejap
Kondisi stres merupakan hal sehari-hari yang sulit kita hindari. Sejumlah cara bisa membantu meredakan stres secara cepat hanya dalam sekejap.
Baca SelengkapnyaBenarkah Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Bisa Picu Inflasi? Kepala BPS Beri Penjelasan Begini
Amalia menyebut, diperlukan kajian tersendiri untuk mengetahui dampak kenaikan gaji PNS terhadap inflasi.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnya