Perbaiki defisit transaksi berjalan, BI selenggarakan Indonesia Investment Day
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menggelar Indonesia Investment Day di Singapura pada Jumat ini. Gelaran ini mengundang lebih dari 350 investor agar mau menanamkan modalnya di Indonesia sehingga bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, menjelaskan acara Indonesia Investment Day ini digagas bersama oleh Bank Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura dan juga Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Acara ini bertujuan untuk menarik investor yang ada di Singapura maupun pemilik kantor perwakilan di Singapura untuk berinvestasi di Indonesia.
Hadir juga 8 pemerintah daerah yang telah siap untuk menawarkan potensi daerah kepada para investor tersebut. Pemerintah daerah tersebut adalah Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam catatan BI, telah mendaftar lebih dari 350 investor Singapura untuk mengikuti acara ini. "Sebenarnya yang berminat lebih banyak tetapi terpaksa kami tutup pendaftarannya karena mengingat kapasitas yang ada," jelas dia seperti ditulis Jumat (31/8).
Dalam acara ini, pemerintah daerah akan menerangkan potensi daerah yang bisa dibangun oleh para investor tersebut. Untuk BI akan memberikan gambaran makro dan juga potensi pertumbuhan ekonomi daerah ke depan. Sedangkan BKPM akan memberikan penjelasan mengenai kemudahan perizinan.
Mirza melanjutkan, tujuan jangka panjang dari acara ini adalah mendorong terjadinya investasi masuk ke Indonesia dengan target untuk memberikan pasokan valuta asing (valas). "Jadi valas datangnya bisa dari ekspor, bisa dari penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia dan bisa juga dari investasi portofolio," kata dia.
"Selama ini BI aktif mengundang investasi portofolio tapi kami sekarang berusaha untuk mengurangi defisit transaksi berjalan dengan mendorong investasi yang berorientasi ekspor dan investasi di pariwisata," tambah dia.
Reporter: Justinus Arthur Gideon
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaBupati Dico Dinilai Mampu Tingkatkan Peluang Investasi di Kendal Lewat Pemberian Insentif
Upaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaJokowi Paparkan Potensi Investasi IKN di Depan Pengusaha-Pengusaha Brunei Darussalam
Jokowi juga akan menghadiri resepsi pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Darussalam
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Lobi Jepang untuk Berinvestasi di IKN Nusantara
Dalam pertemuan dengan PM Kishida, Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa
Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca Selengkapnya