Perang Rusia-Ukraina Jadi Peluang RI Tingkatkan Sektor Hulu Migas
Merdeka.com - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Untuk itu, dia meminta eksplorasi migas Indonesia perlu ditingkatkan agar bisa memunculkan efek berganda ke depannya.
"Kita harapkan bahwa eksplorasi migas ini supaya terus ditingkatkan, karena multiplier effect-nya besar sekali terhadap hal lain. Selain juga menjadi sebagai memberikan pendapat negara termasuk juga penggunaan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)," kata dia dalam Forum Kapasitas Nasional II di Jakarta, Rabu (27/7).
Melihat potensi pengembangan hulu migas di Indonesia, Maruf memandang perlu adanya pertumbuhan dari sisi pengusaha. Sehingga bisa menambah upaya produksi sektor hulu migas. "Saya mendapat laporan tadi, kita punya beberapa titik yang bisa dieksplorasi, tinggal hanya menunggu waktu supaya kita mampu membangun kemandirian energi," ujarnya.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi angin segar, sebab ada potensi krisis energi di 2023, sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina dan adanya perubahan iklim.
"Karena itu kita ke depan sudah harus lebih mengantisipasi langkah-langkah itu dan tepat sekali sekarang dari pihak Kementerian ESDM, SKK Migas membuat persiapan untuk menghadapi tantangan, baik dalam arti krisis yang akan datang ataupun dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka kemandirian energi," papar dia.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaLampaui Target Eksplorasi, Kemampuan PHE Sejajar dengan Perusahaan Migas Asing
Apapun yang dilakukan PHE adalah kewajiban atau mandatory untuk bisa meningkatkan potensi cadangan migas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaTak Disangka, Daerah di Indonesia Ini Simpan Harta Karun 5 Miliar Barel Minyak Bumi
Menurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaBBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca Selengkapnya