Perang Dagang Masih Jadi Tantangan Bagi Pemerintah Jokowi Periode II
Merdeka.com - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, pekerjaan rumah di pemerintahan Jokowi Periode II akan semakin berat. Menurutnya, kondisi ekonomi global yang tengah bergejolak ini juga akan memberikan tantangan bagi pemerintah ke depan.
"Tantangannya multidimensional, tidak hanya eksternal tapi juga ada banyak pekerjaan rumah yang seharusnya diselesaikan 5 tahun kemarin tapi justru malah bertambah, bukannya makin berkurang. Sehingga, ketika dihadapkan dengan kondisi eksternal yang makin kompleks, bebannya jadi dobel," kata Enny di Jakarta, Selasa (22/10).
Dia menyinggung perang dagang dan perlambatan ekonomi global sebagai isu yang sudah muncul sejak 5 tahun lalu dan makin terekskalasi dalam 3 tahun terakhir. Untuk itu, Indonesia perlu mengantisipasi tren perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan dampaknya terhadap penurunan permintaan, penurunan produksi, serta permintaan bahan baku.
Jokowi sempat menyampaikan dalam pidatonya ketika dilantik menjadi Presiden pada Minggu lalu. Ingin merealisasikan transformasi ekonomi di Indonesia secara kontinyu dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
"Subyeknya yang menghasilkan produk itu harus berkualitas, yaitu SDM-nya. SDM itu memang investasi jangka panjang. Kemarin presiden berkomitmen vocational program untuk mengejar berbagai ketertinggalan SDM," tambahnya
Namun, program vokasi pada dasarnya hanya menyelesaikan masalah SDM yang bersifat jangka pendek. Menurutnya, ada aspek lain yang harus diperhatikan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan.
"Program vokasi ini hanya shortcut untuk masalah jangka pendek saat itu, yakni demi memenuhi permintaan investor. Untuk jangka panjang, pengembangan SDM berkualitas tidak lewat pendidikan keterampilan, tapi harus disiapkan dari sisi budaya dan pendidikan supaya SDM bisa berkarakter unggul, sehat secara fisik dan rohani. Harus disadari, angka stunting masih cukup tinggi," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya