Per Agustus, BRI kelola Rp 272,6 T dana investor
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat nilai kapitalisasi pasar per perdagangan Agustus 2014 mencapai Rp 272,6 triliun. Angka ini meningkat 67,4 persen dibandingkan dengan Agustus 2013 sebesar Rp 109,7 triliun.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan nilai kapitalisasi pasar tersebut tidak lepas dari apresiasi investor terhadap kinerja perusahaan. "Sejak 2005, BRI selalu membukukan laba terbesar," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (19/9).
Menurut Budi, pertumbuhan laba tersebut memberikan imbas positif pada tingkat ketertarikan investor terhadap saham BBRI. Hal itu dibuktikan dengan peringkat kapitalisasi pasar BRI yang menempati urutan terbesar ke-4 setelah Astra Internasional, HM Sampoerna dan BCA dari 502 perusahaan terdaftar di BEI, naik dari peringkat ke-7 dalam periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Kapitalisasi pasar yang besar tersebut diikuti dengan volume transaksi harian yang mencapai 33 juta lembar saham per hari di sepanjang tahun 2014 ini," jelas dia.
Bahkan, rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) laba bersih BRI setelah IPO tercatat 24,5 persen. "Kalau perbandingannya sejak IPO (initial public offering) tahun 2003, kapitalisasi pasar saham BBRI mengalami peningkatan sebanyak 26 kali dari Rp 10,3 triliun," ungkapnya.
Budi menjelaskan, kinclongnya kinerja saham BBRI merupakan efek dari kenaikan penyaluran kredit yang terjadi di seluruh segmen bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro. Jumlah nasabah kredit mikro meningkat pesat menjadi 6,9 juta nasabah dari 6 juta nasabah di semester 1 2013.
Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro dalam periode yang sama tumbuh sebesar 18,1 persen (nett) yoy, mencapai Rp 144,2 triliun, atau meningkat sebesar Rp 22,1 triliun.
Sebagai informasi, pertumbuhan laba bersih semester I 2014 sebesar 17,1 persen menjadi Rp 11,725 triliun. Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh peningkatan kredit Bank BRI menjadi Rp 459,121 triliun atau meningkat 17,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 391,762 triliun.
Sementara itu, kualitas aset produktif juga tetap terjaga dengan baik, yang terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,57 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 55 Persen, Asuransi BRI Life Raup Untung Rp535 Miliar Sepanjang 2023
Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaJangan Anggap Remeh, Volume Transaksi Agen BRILink Tembus Rp1.427 Triliun di 2023
Volume transaksi agen BRILink mencapai 1.427 triliun di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, BRI Life Bayar Klaim dan Manfaat ke Nasabah Rp5,5 Triliun Sepanjang 2023
Angka pembayaran klaim dan manfaat BRI Life meningkat 10,59 persen dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim per Desember 2022.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya