Per 20 April, Realisasi Insentif Pajak Baru Rp26,19 Triliun
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat insentif usaha perpajakan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 sudah terealisasi Rp26,19 triliun. Realisasi ini baru 44,79 persen dari pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp58,47 triliun.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Kemenkeu, Yon Arsal mengatakan, realisasi insentif usaha itu terdiri dari 296.633 wajib pajak. Pihaknya juga optimistis anggaran insentif pajak tersebut dapat tercapai secara hingga akhir Juni mendatang.
"Laporan pajak hingga per 20 April di periode 3 bulan pertama yakni Januari hingga Maret telah mencapai Rp26,19 triliun" ujarnya kepada wartawan, Selasa (11/5).
Adapun jika dirincikan insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Ditanggung Pemerintah realisasinya baru terserap 16,95 persen dari pagu anggaran Rp 5,78 triliun. Atau baru mencapai Rp980 miliar.
Selanjutnya pembebasan PPh 22 impor sebesar Rp6,05 triliun atau baru terserap 54,75 persen dari pagu Rp 11,05 triliun. Dengan permohonan yang disetujui mencapai 15.145 wajib pajak.
Untuk pengurangan angsuran PPh pasal 25 sebesar 50 persen terealisasi Rp10,96 triliun atau pengajuan yang telah disetujui otoritas pajak mencapai 65.228 wajib pajak. Penurunan tarif PPh Badan dari 25 persen menjadi 22 persen telah terealisasi Rp 5,08 triliun dan telah disetujui untuk seluruh wajib pajak.
"Selanjutnya, pengembalian pendahuluan pajak pertambahan nilai (PPN) sudah terealisasi Rp2,94 triliun dengan persetujuan yang telah disetujui wajib pajak mencapai 901 wajib pajak," tuturnya.
Terakhir, PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah terealisasi Rp190 miliar, dengan jumlah wajib pajak yang telah mendapatkan persetujuan mencapai 126.497 wajib pajak. "Realisasi ini belum termasuk insentif kesehatan dan PPN DTP untuk rumah dan PPNBM mobil,” pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah Obral Insentif Pajak di IKN Nusantara, Penerimaan Negara Bakal Anjlok?
Pemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya