Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, melaporkan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 18 November 2020 mencapai Rp408,61 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 58,7 persen dari pagu Rp695,2 triliun.
"Selama ini kita lihat realisasi program PEN mengalami kenaikan dari tingkat pemanfaatannya mencapai 58,7 persen. Terutama didukung oleh realisasi belanja sosial yang meningkat sangat tajam," kata dia dalam APBN Kita, di Jakarta, Senin (23/11).
Apabila dibandingkan dengan Oktober 2020, realisasi anggaran PEN mengalami kenaikan Rp41,99 triliun dari sebelumnya Rp366,62 triliun. Bahkan dibandingkan semester I 2020, realisasi program ini mengalami peningkatan hingga 31,9 persen.
Selanjutnya
Adapun realisasi untuk sektor kesehatan adalah Rp37,31 triliun dari pagu Rp97,26 triliun. Untuk perlindungan sosial realisasinya sebesar Rp193,07 triliun dari Rp234,33 triliun, dan sektoral K/L dan Pemda terealisasi Rp35,33 triliun dari Rp65,97 triliun.
Selanjutnya untuk dukungan UMKM sudah direalisasikan sebesar Rp96,61 triliun dari Rp114,81 triliun, insentif usaha terealisasi Rp44,3 triliun dari Rp120,6 triliun, dan pembiayaan korporasi yang sudah disalurkan sebesar Rp2 triliun dari Rp62,2 triliun.
"Tapi juga kita liat untuk TKDD, ada dana insentif daerah dan cadangan DAK Fisik ada terjadi realisasi yang cukup signifikan, dan juga pembiayaan BUMN yang sudah mulai mendapatkan PMN-nya pada bulan November ini," jelasnya.
[bim]
Baca juga:
Indef Prediksi Dana PEN Hanya Terealisasi 67,8 Persen Hingga Akhir 2020
Menhub Budi Pastikan Pemerintah Kerja Keras Tangani Pandemi
Pelabuhan Patimban Diprediksi Jadi Pengungkit Pemulihan Ekonomi Nasional
Bonus Demografi Harus Dimanfaatkan untuk Sumber Ekonomi Baru
Dorong New UMKM, BI Gelar Festival Karya Kreatif Indonesia Sesi III
Presiden Jokowi Klaim Insentif Pemerintah Berdampak Positif ke Pelaku Usaha
Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN 55,5 Persen dari Total Pagu Rp695,2 Triliun
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami