Penyertaan modal waralaba akan jaga standar McD dan KFC
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berkelit bahwa pembolehan penyertaan modal pemegang lisensi waralaba setelah 250 gerai untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan. Jika penyertaan modal tersebut ditiadakan, dikhawatirkan standar makanan waralaba tidak akan terjaga.
Gita mengaku pewaralaba utama harus tetap mengontrol usahanya meski UKM dilibatkan. Alasannya standar pengolahan bahan makanan waralaba asing sangat ketat.
"Kita ingin waralaba ini memberdayakan UKM tapi dengan tetap menjaga bahwa cara motong tomatnya, motong lettuce-nya, bawangnya sesuai dengan standar dari pusat," ujar Gita di kantornya, Jumat (15/2).
Dia lantas mencontohkan, bila seorang pengusaha di Mamuju, Sulawesi, menyertakan modal di KFC, tidak bisa serta merta dia menggunakan pisau sendiri. Harus sesuai dengan aturan KFC pusat.
Gita menambahkan standarisasi akan melatih pengusaha lokal kenapa sebuah merek waralaba bisa mendunia. "Siapa tahu ada merek waralaba Indonesia baru bisa lahir dari pemberdayaan itu," cetusnya.
Selain itu, sistem penyertaan modal merupakan jalan tengah, supaya pemain besar sektor waralaba restoran, agar mau berbagi keuntungan dengan UKM di daerah. Karena sesungguhnya, kelompok usaha yang saat ini menguasai KFC atau McD di Indonesia statusnya juga pewaralaba dari Amerika, sehingga tidak berkewajiban mewaralabakan pada pihak ketiga.
"Kenapa pemikiran awal kita penyertaan modalnya 30-40 persen, karena itu lebih besar daripada (UKM) dapat 0," ungkapnya.
Dalam Permendag 07/2013, khususnya pasal 4, disebutkan bahwa gerai yang boleh dimiliki dan dikelola sendiri maksimal 250 unit. Bila sudah melebihi jumlah tersebut, investor waralaba restoran wajib mewaralabakan gerai berikutnya ke pihak ketiga.
Namun pemilik lisensi waralaba restoran mendapat kemudahan dengan tidak perlu sepenuhnya melepas kepemilikan anak usahanya ke pengusaha lain. Pada Pasal 5 beleid ini, pemilik waralaba bisa memilih opsi pola penyertaan modal, menggandeng pengusaha lokal di lokasi gerai itu berdiri.
Bila nilai investasi sebuah gerai kurang dari atau setara Rp 10 miliar, maka penyertaan modal dari pihak lain paling sedikit 40 persen. Sementara jika nilai investasinya lebih dari Rp 10 miliar, maka penyertaan modal dari pihak lain minimal 30 persen. Selebihnya manajemen tetap dikontrol pemilik lisensi waralaba.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada Warteg Unik di Cipete, Desainnya Kekinian dan Hadirkan Menu Khas Negara-Negara Asia
Warteg ini punya rasa khas Asia dan menawarkan konsep kekinian. Sayang untuk dilewatkan.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Warga Lebak Terpaksa Beralih Makan Singkong
Warga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaTernyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan
Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Donasi untuk Warga Palestina Kini Bisa di Jaringan Restoran Cepat Saji, Begini Cara Mudahnya
McDonald’s Indonesia adalah restoran cepat saji pertama yang menjadi mitra penghimpun sedekah Baznas RI untuk membantu kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaTak Boleh Ada Warteg dan Rumah Bedeng di IKN Nusantara, Menteri Basuki Beri Penjelasan Begini
Sebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum.
Baca SelengkapnyaLima Kuliner Khas Imlek yang Diyakini Warga Tionghoa Mendatangkan Cuan
Warga Tionghoa menyakini setiap makanan membawa keberuntungan hingga membuat panjang umur bagi yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaLetda Gading Usap-usap Jidat Ditantang Sang Istri Belanja Kebutuhan Masak Bawa Duit Rp50 Ribu
Prajurit TNI dapat misi dari istri untuk berbelanja di warung.
Baca SelengkapnyaModal Nekad dan Tabah, Wanita Cantik Ini Sukses Buka Restoran di Amerika Serikat 'Sampai detik Ini Belum Percaya'
Seorang pengusaha kuliner asal Indonesia berhasil membuka restoran di Amerika Serikat dengan perjuangan dan keringat yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaMemanjakan Lidah di Stasiun Lambuang Bukittinggi, Bekas Stasiun Kereta Api yang Disulap Jadi Pusat Kuliner Terbesar di Sumbar
Ratusan gerai UMKM kuliner menjadi daya tarik pengunjung.
Baca Selengkapnya