Penyerapan Anggaran PEN Sektor Kesehatan 2020 Capai Rp63,51 Triliun
Merdeka.com - Peneliti Ahli Muda Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Bondi Arifin mencatat, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sektor Kesehatan tahun 2020 mencapai Rp63,51 triliun. Adapun total nilai pagu yang disiapkan pemerintah sendiri untuk program tersebut mencapai Rp87,55 triliun.
"Nah terkait dengan PEN tahun 2020 di sektor kesehatan waktu itu diberikan sebesar sebesar Rp87,55 triliun. Dan realisasinya itu sampai yang kami berikan pada TKEF sebesar Rp63,51 triliun. Ini kami katakan sementara, karena masih bergerak dan ada pemeriksaan yang memungkinkan nilainya berubah," ujarnya dalam webinar bertajuk Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal (TEKF) edisi I tahun 2021, Rabu (28/4).
Dalam bahan paparannya, realisasi program PEN tahun lalu di sektor kesehatan tersebut mencakup enam program. Pertama, ialah program Belanja Penanganan Covid-19 dengan nilai realisasi mencapai Rp42,52 triliun. Tujuan program sendiri untuk intervensi belanja untuk mencegah dan menangani pandemi Covid-19.
Kedua, program Insentif Tenaga Medis dengan nilai realisasi sebesar Rp9,55 triliun. Tujuan program ialah apresiasi dan penghargaan bagi tenaga kesehatan yang menangani pandemi Covid-19.
Ketiga, program Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dengan nilai realisasi sebanyak Rp3,22 triliun. Tujuan program ialah dana awal intervensi penanganan pandemi Covid-19.
Selanjutnya
Keempat, program Santunan Kematian Tenaga Kesehatan dengan nilai realisasi mencapai Rp0,06 triliun. Tujuan program ialah apresiasi dan penghargaan bagi tenaga kesehatan yang meninggal akibat penanganan pandemi Covid-19.
Kelima, program Bantuan Iuran JKN dengan nilai realisasi sebesar Rp4,11 triliun. Tujuan program ialah bantuan iuran JKN untuk peserta PBPU dan kelas III.
Keenam atau terakhir, program Insentif Perpajakan Kesehatan dengan nilai realisasi sebanyak Rp4,05 triliun. Tujuan program ialah fasilitas pajak untuk barang dan jasa serta fasilitas kepabeanan dan cukai atas impor barang untuk keperluan penanganan pandemi Covid-19.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaProgram makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAnggaran makan siang gratis itu pasti lebih tinggi dari seluruh anggaran Kemendikbudristek.
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSampai akhir tahun ini akan ada 19 juta peserta Kartu Prakerja sejak program ini diluncurkan pada tahun 2020.
Baca Selengkapnya