Penolakan Irak tahan produksi bikin harga minyak dunia anjlok
Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali turun pada Rabu (Kamis pagi WIB) hingga di bawah USD 50 per barel. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pendapat terkait pengurangan produksi minyak negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Sebelumnya, OPEC telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak menjadi 32,5 juta barel per hari dari jumlah saat ini mencapai 33,24 juta barel per hari guna meningkatkan pasar.
Seperti dilansir Antara, Kamis (27/10), patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember harus turun USD 0,78 menjadi menetap di USD 49,18 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember anjlok USD 0,81 menjadi ditutup pada USD 49,98 per barel di London ICE Futures Exchange.
OPEC juga menyepakati kesepakatan tersebut untuk masing-masing negara pada pertemuan resmi di Wina, Austria pada November.
Namun, pemerintah Irak tetap mempertahankan produksi minyaknya. Alasannya, pemerintah Irak membutuhkan banyak uang untuk memerangi kelompok radikal ISIS.
Menteri Perminyakan Irak Jabar Ali al-Luaibi mengatakan Irak ingin dibebaskan dari kesepakatan tersebut. Penolakan Irak untuk bergabung dengan kesepakatan pemotongan produksi terus menekan harga minyak pada perdagangan sejak Rabu (26/10).
Kendari demikian, persediaan minyak mentah AS turun. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS turun 600.000 barel pekan lalu, bertentangan dengan konsensus pasar naik 1,7 juta barel.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin mengimbau, pendukung mengumpulkan bukti untuk dibawa ke MK
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca Selengkapnya