Penjualan Semen Baturaja semester I 2018 terkerek berkat proyek tol Sumatera
Merdeka.com - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta. Dalam RUPSLB kali ini perseroan melakukan evaluasi kinerja Semester I-2018 dihadapan para pemegang saham.
Corporate Secretary Semen Baturaja, Basthony Santri, menyampaikan pada semester pertama 2018 perusahaan dengan kode emiten SMBR ini juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan yang berhasil melampaui permintaan di seluruh wilayah pemasaran. "Mulai dari Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, hingga Bangka-Belitung," imbuhnya di Jakarta, Kamis (25/10).
Terkait kinerja penjualan domestik industri semen semester pertama, Basthony mengatakan SMBR mencatat pertumbuhan volume tertinggi. Pencapaian itu, menurutnya, antara lain karena penjualan semen curah yang tinggi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Pertumbuhan penjualan semen curah selama tahun berjalan atau year on year, sebagian besar karena volume penjualan melejit di Provinsi Lampung sebesar 318 persen dan Sumsel 21 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. "Terutama disumbangkan oleh proyek jalan tol," kata dia.
Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia, total permintaan (demand) semen untuk wilayah Sumbagsel pada semester pertama 2018 sebesar 2.945.142 ton. Jumlah ini, mengalami peningkatan sebesar 14,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2.619.172 ton.
"Sementara total permintaan di Sumatera pada semester pertama 2018 mencapai 6.481.428 ton, meningkat sebesar 7,5 persen dari semester pertama 2017 sebesar 6.028.820 ton," kata Basthony dalam RUPSLB.
Basthony mengatakan, meski kondisi kelebihan permintaan (oversupply) masih berlanjut pada akhir tahun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tetap mendominasi dan terus tumbuh di Sumatera Selatan (Sumsel). Bahkan di Lampung, menurutnya, SMBR berhasil merebut posisi market leader sejak Febuari 2018.
Melalui strategi perseroan yang efektif, SMBR juga berhasil meningkatkan penjualan di Jambi sebesar 112 persen. Selain itu, perseroan juga juga telah melakukan ekspansi ke Bangka Belitung sejak November 2017 lalu. "Saat ini market share telah mencapai enam persen," kata Basthony.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPenjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini dikabarkan sebuah pabrik semen di Sumatera Barat mengalami ledakan.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaBasrizal Koto dikenal sebagai sosok pengusaha besar di Sumatera.
Baca Selengkapnya