Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjualan Mobil dan Ritel Jadi Indikator Pelemahan Ekonomi di Kuartal III-2020

Penjualan Mobil dan Ritel Jadi Indikator Pelemahan Ekonomi di Kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai minus 2,9 hingga minus 1,0 persen. Dengan demikian, untuk keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi akan mencapai minus 1,7 sampai minus 0,6 persen.

VP Economist Bank Permata, Josua Pardede memahami kontraksi pertumbuhan ekonomi memang masih akan berlanjut di kuartal III-2020. Hal itu terindikasi dari banyak indikator yang belum mencapai tingkat seperti sebelum pandemi.

"Beberapa indikator tersebut di antaranya ialah inflasi, penjualan mobil, dan penjualan ritel," kata Josua kepada merdeka.com, Minggu (4/10).

Dia menyebut inflasi inti pada bulan Agustus masih mengalami perlambatan hingga hanya bertumbuh sebesar 2,07 persen. Sementara penjualan mobil dan ritel masih mengalami kontraksi sebesar 71,67 persen dan 12,28 persen.

Secara nominal, baik penjualan mobil dan ritel sebenarnya sudah mengalami peningkatan dibandingkan awal masa pandemi, namun secara umum, tingkat penjualannya masih berada jauh di bawah sebelum pandemi.

Dari sisi investasi, PMI Indonesia sudah mencapai 50,8, atau berada di level ekspansi, namun, indikator lainnya seperti impor bahan baku dan barang modal, masih menunjukkan adanya kontraksi dibandingkan tahun lalu.

Dia menuturkan, perekonomian Indonesia ke depan akan bergantung pada penemuan vaksin dan bagaimana pemerintah dapat menyediakannya bagi masyarakat. Hal ini disebabkan bahwa apabila belum ada vaksin, maka perilaku konsumsi masyarakat belum akan pulih ke kondisi sebelum Covid-19, yang kemudian akan menghambat pemulihan perekonomian.

"Saat ini, salah satu skenario terbaik adalah ditemukannya vaksin yang efektif sebelum 2020 berakhir sehingga pengadaan dan distribusi vaksin dapat terimplementasi pada 1Q20, yang kemudian akan mendorong pemulihan ekonomi di 2Q20, dengan asumsi vaksin dapat terdistribusi merata di daerah-daerah prioritas," kata dia.

Pemulihan Ekonomi

Dengan skenario ini, konsolidasi pemulihan perekonomian dapat mulai terjadi pada 2021-2022. Di sisi lain, salah satu skenario terburuk ialah belum adanya vaksin hingga tahun 2021, dan mengakibatkan pemulihan perekonomian yakni pertumbuhan ekonomi akan kembali pada trajectory awal di mana pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen baru akan tercapai di tahun 2023-2024.

Oleh karena itu, demi menggerakkan kembali perekonomian Indonesia, selain program perlindungan sosial yang bersifat jangka pendek, pemerintah perlu sedari awal memikirkan jalur logistik untuk distribusi vaksin, sehingga ketika nantinya vaksin sudah didapat, masyarakat yang membutuhkan akan mampu mendapat layanan, yang kemudian akan mendorong confidence dari masyarakat untuk beraktivitas secara normal kembali.

Selain itu, dalam rangka mendorong motor penggerak perekonomian yakni investasi, pemerintah juga perlu mendukung pemulihan optimisme dari pelaku usaha secara khusus mendorong keberlangsungan usaha sektor riil. Di sisi lain juga perlu mempertimbangkan realisasi anggaran PEN untuk pembiayaan korporasi yang belum ada perkembangan yang signifikan.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Anjlok 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Sebenarnya

Penjualan Mobil Anjlok 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Sebenarnya

Sri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional

Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional

Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya