Penjelasan sederhana mengapa dolar bisa naik tinggi
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) makin melemah. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pelemahan nilai tukar Rupiah ini disebabkan oleh kondisi ekonomi global. Pemerintah terus mencari cara untuk menangani masalah ini.
"Kami mohon maaf permintaan kedua, di mana pemerintah selalu menyampaikan kondisi negara lain, faktanya memang begitu," kata Menkeu Sri Mulyani.
Lalu, apa saja penyebab naiknya nilai tukar Rupiah ini?:
Berimbas dari krisis Argentina
Anjloknya nilai mata uang berimbas dari krisis Argentina. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, masalah krisis Argentina tak hanya melemahkan rupiah, tapi juga mayoritas mata uang di Asia Tenggara, seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand.
Krisis Argentina ini langsung membuat pelaku pasar gelisah dan mata uang melemah karena depresiasi peso Argentina mencapai 40 peso dari dolar AS. Hal ini membuat bank sentral Argentina, The Central Bank of the Argentine Republic, mengucurkan cadangan devisa dalam jumlah tinggi untuk menstabilkan peso.
Bahkan, Presiden Argentina Mauricio Macri sampai mengajukan pinjaman USD50 miliar kepada Organisasi Dana Moneter Internasional (Intenational Monetary Fund/IMF). Dampak krisis Argentina ini juga tidak terlalu signifikan terhadap ekonomi Indonesia, bila dibandingkan dengan gejolak ekonomi Turki beberapa waktu lalu.
Karena suku bunga The Federal Reserve
Pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan tetap menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap ekonomi AS yang sehat dan isyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga. Langkah itu akan tetap dilakukan meski Presiden AS Donald Trump kritik terhadap biaya pinjaman lebih tinggi.The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneter pada 2015 telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2018. Diperkirakan kenaikan suku bunga lagi pada September dan Desember.Pihaknya percaya kalau kenaikan suku bunga secara bertahap ini tetap sesuai dengan kondisi ekonomi.
Cara atasi nilai rupiah anjlok dengan kurangi impor
Sri Mulyani menjelaskan, untuk melindungi fundamental ekonomi domestik, pemerintah telah mengambil beberapa keputusan yang cukup berani. Salah satunya adalah upaya menyelamatkan defisit neraca perdagangan dengan cara mengurangi impor agar Rupiah bisa kembali terdongkrak. Adapun kebijakan tersebut berupa penyesuaian tarif pajak penghasilan (PPh) impor untuk 900 komoditas impor. Aturan akan segera diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). "Besok pagi akan lakukan penerbitan PMK dalam rangka atur impor barang konsumsi," ujarnya.Dia berharap dengan dikeluarkannya PMK tersebut dapat mengurangi celah antara impor dan ekspor yang saat ini cukup jauh.
Pemerintah meminta devisa hasil ekspor bawa pulang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta para pengusaha untuk membawa pulang Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke Tanah Air. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Direktur Statistik Bank Indonesia (BI), Tutuk Cahyono memgatakan bahwa aturan mengenai DHE sendiri sudah ada sejak lama.Dia menjelaskan, DHE yang dibawa pulang ke Tanah Air akan sangat berpengaruh terbadap nilai tukar Rupiah yang saat ini masih terdepresiasi atau melemah. Setiap devisa yang masuk, bahkan devisa Utang Luar Negeri (ULN) bisa menenangkan fluktuasi Rupiah sebab bisa memenuhi supply current account deficit (CAD)."Defisit kan harus dibaiayai, bisa dari ULN, DHE dan sebagainya. Inilah kita terus lakukan, pendekatan ke perusahaan," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaIDR Adalah Indonesia Rupiah, Berikut Penjelasannya
IDR adalah singkatan dari Indonesian Rupiah, yaitu mata uang resmi Indonesia.
Baca Selengkapnya