Pengusaha tolak 3 bisnis ini dibuka buat investor asing
Merdeka.com - Kalangan pengusaha meminta pemerintah tak membuka sektor ritel, film, dan logistik kepada pemodal asing. Permintaan itu disampaikan saat rapat pembahasan Daftar Negatif Investasi (DNI) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/11).
Bisnis minimarket atau hypermarket dianggap lebih baik diproteksi bagi pelaku usaha dalam negeri. Demikian pula untuk dua sektor lain. Sektor tersebut dinilai masih bisa digarap pengusaha dalam negeri.
"Nanti kita putuskan, masalah daripada ritel, masalah film, logistik, dan lain-lain," kata Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi kepada wartawan.
Meski demikian, untuk pemodal asing yang terlanjur masuk, aturan ini menurut Apindo tak perlu berlaku surut. "Kalau yang sudah datang tentu tidak berlaku ya, tapi paling sedikit kita diberikan kesempatan untuk menjadi pemain utama, itu saja," cetusnya.
Saat ini, pemerintah sedang mempercepat revisi DNI. Kebijakan itu termasuk dalam paket stimulus perbaikan ekonomi dari pemerintah jilid dua.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan tertahan di level 5,5-5,9 persen akhir tahun nanti. Dengan revisi DNI, target APBN 2014 untuk mencapai pertumbuhan 6 persen diyakini lebih mudah dicapai.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaAnda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaTidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca Selengkapnya