Pengusaha sepakat tak jual bawang putih di atas Rp 38.000 per kg
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia (APBPI) menyatakan dukungannya kepada pemerintah yang ingin menerbitkan tata niaga bawang putih. Dengan adanya tata niaga ini, peredaran bawang putih di pasaran semakin terkontrol.
"Saya rasa bagus sekali ya. Sehingga saya yakin, kebijakan ini menyentuh dua sisi, menyelesaikan keinginan atau program Kementan untuk penanaman bawang putih intensif dan membentuk suatu kemitraan dengan asosiasi pengusaha bawang putih Indonesia. Dengan adanya kemitraan dengan asosiasi ini maka anggotanya bisa terkontrol. Kemendag pun bisa melacak, harga dan rencana yang diimpor sangat jelas," ujar Ketua APBPI, Pieko Nyoto Setia di Jakarta, Selasa (9/5).
Para pengusaha yang tergabung dalam APBPI sepakat untuk tidak menjual bawang putih di atas Rp 38.000 per kilogram (kg). Namun, lanjut Pieko, pengusaha tetap menyediakan produk baru bawang putih yang dipatok Rp 23.000 per kg.
"Sehingga harga HPP jauh lebih murah," katanya.
Seperti diketahui, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui saat ini pihaknya tidak memiliki data impor bawang putih yang masuk ke pasar tradisional. Selama ini bawang putih impor secara bebas masuk RI. Maka dari itu pihaknya akan mengeluarkan aturan terkait tata niaga bawang putih.
"Kebijakan yang dulu diperdagangkan secara bebas, sekarang ini kita akan atur tata niaganya," kata Menteri Enggartiasto di Kantornya, Jakarta, Senin (8/5).
Nantinya peta jalan dari tata niaga bawang putih ini akan bersinergi dengan data Kementerian Pertanian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui data impor dan importir bawang putih.
"Caranya kita dapat rekomendasi dari Kementan, ketika mereka mengajukan impor, lalu data masuk ke Kemendag, begitu barang masuk ke pelabuhan, diperiksa, kecuali ada hal-hal membahayakan. Jadi, itulah tata niaga yang akan segera kita keluarkan baik dari mentan dan mendag," jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, kebutuhan bawang putih di Tanah Air selama satu tahun sekitar 400.000 sampai 480.000 ton. Selain itu, mahalnya harga bawang putih seperti saat ini karena banyak pedagang yang menahan stok bawang putih.
"Banyak alasannya karena dia tidak pernah jujur, menahan. Yang pasti di pedagang itu sekarang ada (bawang putih), hanya harganya mahal."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.
Baca SelengkapnyaPria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBMKG Sebut 25 Wilayah Berpotensi Diterjang Angin Puting Beliung, Ini Daftarnya
Guswanto mengatakan, proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah. Namun, masyarakat bisa melindungi diri saat terjadi puting beliung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaBulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaCerita Pedagang Bunga TPU Pondok Rangon, Penghasilan Naik Dua Kali Lipat saat Lebaran
Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca Selengkapnya