Pengusaha khawatirkan mogok kerja nasional
Merdeka.com - Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) bersama tiga konfederasi lain bersiap mogok kerja nasional 3 Oktober nanti. Buruh secara tegas menolak sistem tenaga kerja lepas (outsourcing) dan pelaksanaan jaminan kesehatan. Diperkirakan, dua juta buruh akan turun ke jalan.
Forum Lintas Asosiasi Pengusaha menilai langkah para pekerja akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ketua Forum Lintas Asosiasi Pengusaha Franky Sibarani menilai unjuk rasa buruh yang dilakukan sejak awal tahun telah berdampak pada sebagian industri, terutama yang berada di kawasan Jababeka.
"Sebagian investor sudah mengalihkan industrinya ke negara lain, ada juga yang membatalkan perluasan lahan, ada yang beralih ke otomatisasi, hal ini tentu saja merugikan buruh sendiri sekaligus pengusaha. Negara juga rugi karena berarti kita kehilangan devisa ketika produksi terhenti," ujarnya di kantor Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Jakarta, Senin (1/10).
Pihaknya berharap pemerintah bertindak tegas bila aksi dua hari mendatang mengancam aktivitas produksi. Terlebih, beredar informasi akan ada rencana penutupan akses masuk tol ke kawasan industri di Bekasi.
"Kami dengar instruksinya akan menutup jalan tol, hal ini kan bakal merugikan tidak hanya industri di Jababeka, tapi juga pelaku usaha di luar kawasan (industri), karena suplai bahan baku terganggu," kata Franky.
Bagi kalangan pengusaha, buruh seharusnya mengikuti prosedur resmi bila ingin menyatakan keluhan terkait upah atau jaminan kesehatan. Pihaknya lebih mengedepankan penyelesaian masalah secara tri partit.
"Bagi pengusaha, kami cuma minta satu hal, sesuai aturan. Pemberitahuan demo itu seharusnya ada jam pelaksanaan, diinformasikan tujuh hari sebelum hari-H, dan jika ada masalah, selama ini kan ada LKS tri partit, yang dimediasi pemerintah," paparnya.
Franky menyatakan, saat ini sangat mudah investor mengalihkan usaha ke negara lain di Asia Tenggara. Terutama setelah Myanmar gencar mengundang investor asing menanamkan modal di negara mereka.
Bila pemerintah tidak serius menangani aksi buruh, Franky melihat bakal berimbas ke penurunan daya saing nasional. "Jika tidak ada kepastian hukum, pengusaha tentu akan mengurangi kapasitas produksi, bahkan pengusaha level menengah akan lebih suka beralih dari produsen menjadi pedagang saja," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI dan Kasad Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana
Agus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.
Baca SelengkapnyaPanglima Jenderal Agus Subiyanto Ungkap Senjata Rahasia TNI, Jadi Kekuatan Tersembunyi Prajurit
Berikut senjata rahasia TNI yang menjadi kekuatan tersembunyi para prajurit.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Mutasi 38 Perwira Tinggi: Wakasad, 5 Pangdam hingga Danjen Kopassus
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi pati TNI AD, AU dan AL.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Kedatangan Tamu Juniornya yang Kini Jabat Menteri, Sosoknya Gagah Gak Ada Obat
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto kedatangan tamu menteri. Ini sosoknya sampai disorot warganet.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Ayah Jenderal Agus Subiyanto Berpangkat Serka TNI, Sang Panglima Lagi Rindu
Berikut potret lawas ayah Jenderal Agus Subiyanto yang berpangkat Serka TNI.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya
Panglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.
Baca SelengkapnyaJenderal Kehormatan TNI 'Ngabaso' Ditemani Komjen Polri, Warungnya Punya Eks Kasad
Berikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Bintang 4 Mutasi 61 Perwira, Salah Satunya Kadispenau
Kadispenau kini dijabat Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Mutasi Kepala RSPAD Gatot Soebroto
Selain Letjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya, ada Letjen TNI Rudianto dari Kabais TNI menjadi Danjen Akademi TNI
Baca Selengkapnya