Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha: Dampak Pandemi ke Industri Pariwisata Lebih Parah Dibanding Krisis 1998

Pengusaha: Dampak Pandemi ke Industri Pariwisata Lebih Parah Dibanding Krisis 1998 Turis berjemur di Kuta. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebut bahwa sektor pariwisata dan jasa perjalanan menjadi yang paling terdampak pandemi Covid-19. Bahkan, dia menyebut kinerja kedua sektor tersebut lebih buruk dibanding saat krisis yang terjadi pada tahun 1998 silam.

"Memang pariwisata dan jasa perjalanan menjadi sektor yang paling parah terdampak pandemi Covid-19. Kinerja sektor pariwisata dan jasa perjalanan saat ini lebih buruk dari krisis 1998," tegasnya dalam webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Kamis (26/11).

Shinta mengatakan, kinerja buruk sektor pariwisata tercermin dari rendahnya tingkat okupansi hotel akibat dampak pandemi Covid-19. Khususnya untuk hotel berbintang yang tingkat okupansi hanya mencapai 14 persen di Mei 2020.

"Sehingga kerugian pelaku usaha hotel mencapai Rp40 triliun. Sedangkan untuk pengusaha restoran rugi Rp45 triliun," terangnya.

Sementara untuk sektor perjalanan kinerja buruk tergambar dari turunnya jumlah pengguna pesawat penerbangan domestik hingga 98 persen. Sedangkan, untuk jumlah penumpang penerbangan internasional terpangkas hingga 99 persen.

"Maka, potensi devisa yang hilang dari Januari sampai Juni hampir USD 60 miliar. Tapi ini belum termasuk penutupan lebih dari 2000 hotel," rincinya.

Skema Pembukaan Akses untuk Turis

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan skema pembukaan akses turis asing masuk ke Indonesia. Nantinya turis yang berkunjung ke Indonesia harus bisa terlacak keberadaannya. Mulai dari jenis transportasi yang digunakan, tujuan wisata hingga tempat mereka bermalam.

"Jadi bukan hanya sektor transportasi saja. Modelnya ini seperti rumah sakit, akan digabung menjadi satu rangkaian," kata Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sahat Manoor Panggabean, dalam Webinar Nasional bertajuk Adaptasi Kebiasaan Baru Penerbangan Indonesia: Relaksasi dan Optimalisasi Bisnis di Bandara, Jakarta, Rabu (11/11).

Skema ini dibuat dalam rangka memantau keberadaan wisatawan mancanegara sekaligus kemungkinannya terpapar virus corona. Saat ini Bali akan menjadi destinasi wisata yang bakal menerapkan skema ini. Sebab, beberapa wilayah di Bali sudah terlihat siap untuk kembali menerima kunjungan dari turis asing.

Tetapi, pengusaha pariwisata di Bali memiliki semangat untuk bangkit, sehingga skema ini akan disiapkan terlebih dahulu. "Itu akan ter-present dengan baik, nanti bukan hanya Bali. Bali ini menarik karena daerahnya juga semangat, jadi kita siapkan," kata dia.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hotel Terbengkalai di Pandeglang Ini Punya Pemandangan Laut Indah, Ditinggalkan saat Krisis Ekonomi 1998

Hotel Terbengkalai di Pandeglang Ini Punya Pemandangan Laut Indah, Ditinggalkan saat Krisis Ekonomi 1998

Bangunan ini punya desain moderen dan hadirkan pemandangan langsung menuju laut

Baca Selengkapnya
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel

Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel

Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024

Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024

Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Hotel di Bali Nyaris Penuh Saat Libur Natal, Okupansi Tahun Baru Diprediksi Tembus 100%

Hotel di Bali Nyaris Penuh Saat Libur Natal, Okupansi Tahun Baru Diprediksi Tembus 100%

Diprediksi, persentase ini akan terus meningkat jelang tahun baru 2024 nanti.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Destinasi Pariwisata Kaltim Berkembang Pesat, Jelajahi Keindahannya Sekarang

Destinasi Pariwisata Kaltim Berkembang Pesat, Jelajahi Keindahannya Sekarang

Kaltim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik alam, budaya, maupun sumber daya alam.

Baca Selengkapnya