Pengusaha Beberkan Tantangan Penerapan Energi Baru Terbarukan di Indonesia
Merdeka.com - Coca Cola Amatil Indonesia turut berperan aktif untuk membatasi peningkatan suhu global di bawah 1,5 derajat celcius. Oleh sebab itu, perusahaan menargetkan setidaknya 60 persen dari kebutuhan energinya bersumber dari energi terbarukan dan rendah karbon.
Salah satu yang dilakukan perusahaan yaitu mengimplementasikan atap panel surya. Namun, dalam proses implementasinya ada sejumlah tantangan dalam pengembangan energi terbarukan. Salah satunya, regulasi yang kurang menunjang investasi energi terbarukan untuk institusi non-pemerintah, yakni birokrasi yang cukup rumit.
"Tantangan pertama yaitu simplifikasi birokrasi proses perizinan. Contohnya, kami membutuhkan waktu enam bulan untuk mendapatkan sertifikat izin operasi, dan sertifikasi laik operasi untuk dapat mengoperasikan atap solar panel," kata Pubic Affairs, Communications & Sustainability Director Coca Cola Amatil Indonesia, Lucia Karina, dalam webinar pada Selasa (2/3).
Tantangan kedua, yaitu biaya yang cukup mahal untuk mengembangkan energi terbarukan. Ditambah lagi tidak ada stimulus atau insentif dari pemerintah untuk mendorong penerapan energi terbarukan oleh industri. "Kita bisa contoh negara lain seperti Jerman, yang memberikan insentif keuangan bagi pengusaha yang membangun PLTS untuk industrinya," tutur Lucia.
Tantangan selanjutnya, adalah belum ada pengaturan batas atas harga untuk panel surya yang bisa dijangkau industri dan masyarakat di Indonesia. Dia pun berharap PT PLN (Persero) dapat meningkatkan penggunaan pemakaian listrik tenaga air untuk memasok industri.
"Karena dengan demikian, jejak karbon di industri juga bisa berkurang," jelasnya.
Lucia mengatakan, keterlibatan industri dapat membantu pemerintah mengurangi energi bahan bakar fosil, serta meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan. "Capaian target pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca cukup berat tanpa dukungan industri dan masyarakat. Jadi kami berharap dengan upaya yang kami lakukan bisa mendukung target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030," ungkap Lucia.
Coca Cola Amatil Indonesia pada 2019 telah memasang atap panel surya di pabrik terbesarnya di Cikarang barat, dengan luas 72 ribu meter persegi. Ini disebut menghasilkan 9,6 juta kwh tenaga surya bersih untuk menggerakkan fasilitas manufaktur, serta mengurangi 8,9 juta kilogram emisi karbon setiap tahunnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Perkuat Komitmen Energi Transisi dan Tata Kelola
Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
Baca SelengkapnyaPertagas Turunkan Emisi Karbon 11 Persen, Begini Strategi Dijalankan Perusahaan
Pertagas akan terus berkomitmen dalam menyalurkan energi yang andal ke berbagai industri strategis tanah air.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaHari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca Selengkapnya