Pengusaha beberkan pentingnya revolusi industri 4.0 untuk produk makanan dan minuman
Merdeka.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi Lukman mengatakan, pihaknya tengah bersiap dalam mengimplementasikan industri 4.0. Hal itu dilakukan agar produk industri makanan minuman (mamin) di Indonesia tidak tertinggal jauh dalam perkembangannya.
"Jadi suatu keniscayaan memang jika industri ini harus juga segera mulai. Negara Asean seperti Vietnam sudah mulai memikirkan ini," tuturnya, dalam diskusi, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (7/7).
Dengan demikian, kata Adhi, para pelaku usaha utamanya industri mamin harus mengejar implementasi industri 4.0. Sehingga pola pikir para pelaku usaha tersebut kian berkembang. Artinya jika dulu pada industri 2.0, hanya dipikirkan bagaimana net produksi supaya lebih efisien, cost rendah harus dipenuhi, maka pola kerja ini wajib diubah.
"Untuk itu diperlukan penggunaan robot, speed data dan sangat penting. Jadi dipikirkan bagaimana efisiensikan logistik, kalau distribusi retail ada lokasi sehingga supaya sebanyak-banyak isi pasar supaya efisien," imbuhnya.
"Kemudian kalau itu sudah, industri sudah bisa tahu rasa, bentuk apa yang dibutuhkan di lokasi atau pasarnya. Itu bisa diterjemahkan dalam produksi spesifikasi, volume," sambungnya.
Adhi mengungkapkan, secara keseluruhan memang belum banyak industri mamin yang menerapkan industri 4.0. Hanya saja sudah ada industri yang memulai dengan efisiensi logistik, dan lain sebagainya.
"Jadi kita harus mulai bahwa kalau tidak mulai kita bisa tergilas perubahan itu sendiri," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenperin Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Industri Makanan dan Minuman, Uangnya Untuk Ini
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTernyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan
Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif
Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca Selengkapnya