Pengangkutan gas untuk PLTGU Gresik akan segera dilelang
Merdeka.com - PT PLN (Persero) akan memulai pelelangan proyek-proyek pengangkutan gas alam tekompresi (compressed natural gas/CNG) lewat laut pada September nanti. Proyek tersebut ditargetkan mulai operasi pada 2014.
Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan pihaknya saat ini masih mencari skema kerja sama yang menguntungkan bagi kontraktor dan perseroan. PLN tengah market sounding kepada peserta lelang untuk melihat skema mana yang paling diminati antara built own operation (BOO), built operate transfer (BOT), dan sharing modal dengan perseroan.
“Karena ini pilot project, kita ingin proyek ini harus sukses. Untuk lelangnya sendiri, mudah-mudahan bisa mulai pada akhir Agustus atau awal September,” kata Suryadi di Jakarta, Senin (30/7).
Proyek ini nantinya akan memanfaatkan sebagian pasokan gas dari Lapangan Terang Sirasun Batur untuk PLTGU Gresik. Volume gas yang akan diangkut sekitar 3-6 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Rencananya, pasokan CNG tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar pembangkit saat beban puncak dengan daya 100 megawatt (MW). Gas akan digunakan untuk menghidupkan pembangkit di Lombok.
PLN juga telah teken kerja sama dengan konsultan minyak dan gas asal Italia RINA Indonesia untuk mengkaji pengangkutan CNG lewat laut. RINA akan mendesain pola pengiriman CNG lewat laut sehingga faktor ekonomi dan teknis dapat dicapai secara optimal dengan memperhatikan sisi keamanan, keselamatan sebagaimana disyaratkan dalam CNG Guidelines dan aturan lain yang berlaku.
“Jika proyek ini berhasil, maka akan sangat membantu PLN dalam usaha memangkas konsumsi BBM,” kata Suryadi. Dalam tahap uji coba itu saja, dia menghitung, CNG yang ditransportasikan bisa menggantikan penggunaan BBM sebesar 51 juta liter per tahun dan menghemat Rp 200 miliar per tahun.
Selain dalam bentuk CNG, PLN juga akan memanfaatkan gas dalam bentuk gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Perseroan bersama PT Pertamina (Persero) akan membangun 9 terminal LNG skala kecil. “Nilai total pengembangan 9 terminal tersebut yaitu USD 240 juta. Jadi PLN akan mengucurkan dana sebesar USD 84 juta atau 35 persennya,” kata Suryadi.
Terminal LNG skala kecil pertama baru akan mulai beroperasi antara akhir 2013 dan awal 2014. Untuk tahap pertama, terminal yang akan beroperasi yaitu di Pesanggaran, Bali sebesar 20 mmscfd, Kalimantan Timur 20 mmscfd, dan Moras, Sulawesi Selatan 10-15 mmscfd. "Ada 11 peminat tender dan semua perusahaan skala internasional," pungkasnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan dan industri.
Baca SelengkapnyaProduksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaJumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSelain transportasi minyak, Pertagas juga mencatat kenaikan kinerja transportasi gas sepanjang 2023 menjadi 526.461 MMscf atau 108,37 persen.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaBesaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya