Pengamat sindir politikus senang Rupiah melemah
Merdeka.com - Pelemahan nilai tukar Rupiah beberapa hari terakhir dinilai membuat girang politikus Tanah Air. Tiga hari lalu, Rupiah melemah di mana mencapai titik Rp 13.000 per USD.
Menurut pengamat politik Nico Harjanto, melemahnya nilai tukar Rupiah ini, tidak membuat pemerintah atau anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) panik. Para politisi justru senang dengan nilai tukar Rupiah saat ini.
"Kalau kita liat demam Rupiah sekarang, pemerintah tidak panik. Politisi kita seneng dan bersyukur kok," kata Nico, disela-sela diskusi dengan tema 'Seberapa Lama Rupiah Melemah?', di Gado-gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (20/12).
Menurut Nico, ketidakcemasan para politisi terhadap melemahnya nilai tukar Rupiah, karena kebanyakan transaksi keuangan mereka dalam bentuk Dolar. Dia pun mengatakan, ketika para politisi mendapat uang suap, itu pun dalam bentuk Dolar.
"Misalnya ketika dapat suap (politikus) terimanya Dolar," tukasnya.
Sebelumnya, Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla tetap tenang meski kondisi nilai tukar mata uang Rupiah anjlok sejak beberapa hari terakhir. Bahkan sempat hampir menyentuh level Rp 13.000 per USD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat, keterpurukan Rupiah tak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan. Dalam pandangan JK, keterpurukan Rupiah bakal menguntungkan Indonesia. "Ini justru peluang, bukan masalah," papar Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta.
Peluang yang dimaksud JK adalah, anjloknya Rupiah bakal membuat sektor keuangan lebih stabil.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaHati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta
'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri: Politik Uang Pemilu 2024 Ada 20 Kasus
"Hanya sekitar 20 kasus yang saat ini dilaksanakan penyidikan di jajaran kepolisian," kata Djuhandhani
Baca Selengkapnya7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya