Pengakuan mantan wakil kepala BIN bertemu petinggi Freeport
Merdeka.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsuddin bercerita mengenai awal pertemuan dan perkenalannya dengan bos besar Freeport-McMoran yang berkantor di Amerika Serikat.
Dari penuturannya, perkenalan dimulai pada 2011 ketika terjadi pemogokan besar-besaran di area pertambangan Freeport. Saat itu pemerintah berinisiatif mengirim Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyelesaikan persoalan itu demi menjaga stabilitas keamanan di Papua.
"Saat itu sudah terjadi anarkis, ada beberapa korban jiwa. Waktu itu posisi saya sebagai wakil kepala BIN. Dan saya mendapat perintah. Saya dengan melakukan nego baik manajemen maupun pendemo untuk mengetahui akar permasalahan," cerita Maroef saat konferensi pers di Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (22/1).
Maroef mengaku menggunakan cara persuasif dan komunikasi yang baik untuk menyelesaikan perselisihan antara warga dengan pihak manajemen Freeport. Dengan melakukan sentuhan kemanusiaan di Tembaga Pura, kata dia, masalah bisa diselesaikan dengan baik.
"Saya ketemu mereka, saya ajak bicara, memberikan penjelasan. Karena ada protes, saat itu makan jadi tidak enak. Fasilitas yang diberikan wakil kepala BIN tidak saya pakai. Saya coba dalami kehidupan karyawan. Saya makan bareng mereka," katanya.
Dari pengakuannya, cara penyelesaiannya itu akhirnya membuat petinggi Freeport kepincut. Dalam waktu 3 pekan, masalah di Papua selesai dan Freeport bisa kembali beroperasi. Dalam kondisi ini, Maroef akhirnya bertemu langsung dengan Komisaris Freeport-McMoran Copper & Gold Inc, James Robert alias Jim Bob.
"Tuhan memberikan jalan dan melindungi saya pada saat itu. Di situ saya mulai berkenalan dengan Freeport. Di situlah saya kenal Jim Bob," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman
Intip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Karyawan Freeport Diantar Mobil Bus Anti Peluru dan Dikawal Ketat Brimob Bersenjata Lengkap
Berikut ini adalah perjalanan cuti karyawan Freeport yang turun dari Tembagapura menuju Timika dengan menggunakan bus anti peluru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil
Togap menegasakn, komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan demokratis.
Baca SelengkapnyaPenampakan Salju Abadi di Tambang Emas Freeport Papua, Akses Jalannya Bikin Geleng-geleng
Begini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.
Baca SelengkapnyaRawan Konflik, Tiap TPS di Perbatasan Rohil dan Dumai Dijaga Dua Polisi
Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di perbatasan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dengan Kota Dumai dinilai sangat rawan.
Baca SelengkapnyaTemui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen
Karena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca SelengkapnyaRedam Konflik Papua, Kasad Tak akan Gunakan Pendekatan Tempur
Konflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak Keluhan soal Konflik Pertanahan, Mahfud Bakal Bentuk Lembaga Peradilan Khusus Agraria
Mahfud MD berjanji bakal membentuk Lembaga Peradilan Khusus Agraria jika terpilih menjadi Wapres.
Baca Selengkapnya