Penerimaan Pajak Ditargetkan Capai Rp1.510 Triliun di 2022
Merdeka.com - Badan Anggaran DPR RI menyepakati penerimaan pajak tahun 2022 naik menjadi Rp 1.510 triliun. Angka ini lebih tinggi Rp 3,08 triliun dari yang diusulkan pemerintah sebelumnya dalam Rancangan APBN 2022.
"Target penerimaan perpajakan tahun 2022 sebesar Rp 1.510.001,2 miliar atau lebih tinggi Rp 3.082,6 miliar dari target perpajakan yang diusulkan dalam RAPBN 2022," kata Anggota Banggar DPR dari Fraksi Golkar, Bobby A. Rizaldi Jakarta, Selasa (28/9).
Bobby menjelaskan kenaikan target penerimaan perpajakan didapatkan dari hasil optimalisasi penerimaan pajak sebesar Rp 2,07 triliun. Selain itu hasil optimalisasi penerimaan kepabeanan dan cukai juga ditingkatkan menjadi Rp 1,0 triliun.
"Kenaikan target penerimaan perpajakan tersebut didapatkan dari hasil optimalisasi penerimaan pajak sebesar Rp2.079,4 miliar dan hasil optimalisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp1.003,2 miliar," kata Bobby.
Penerimaan pajak tersebut bersumber dari perpajakan yang ditargetkan Rp 1.265 triliun. Rinciannya Pph Migas Rp 47,31 miliar, Pph Non Migas Rp 663,56 miliar, PPN dan PPnBM Rp 554,38 miliar, PBB Rp 18,35 miliar dan pajak lainnya Rp 11,38 miliar.
Sedangkan dari penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 245,0 miliar. Terdiri dari pendapatan cukai Rp 203,92 miliar, bea masuk Rp 35,16 miliar dan bea keluar Rp 5,91 miliar
Bobby tahun depan akan dilakukan ekstensifikasi barang kena cukai. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi eksternalitas negatif atas konsumsi barang tertentu. "Pada tahun 2022 akan dilakukan ekstensifikasi barang kena cukai baru," kata diaa.
Pemerintah dan DPR sepakat untuk melakukan ekstensifikasi cukai baru antara lain cukai produk plastik sekali pakai seperti kantong belanja plastik dan olahan plastik (wadah dan kemasan, peralatan makanan dan minuman), serta cukai minuman bergula dalam kemasan (MBDK).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPajak Digital Sumbang Rp17 Triliun ke Pendapatan Negara Hingga Januari 2024
Angka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Obral Insentif Pajak di IKN Nusantara, Penerimaan Negara Bakal Anjlok?
Pemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaJangan Lupa Cek Rekening, Rapel Kenaikan Gaji PNS Cair Awal Maret 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan gaji ASN dan TNI/Polri sebesar 8 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaNegara Kantongi Pajak Rp149 Triliun Sepanjang Januari 2024, Pajak Karyawan Naik Tinggi
Penerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca Selengkapnya