Pendapatan Tiphone melonjak usai akuisisi Simpatindo
Merdeka.com - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk mengklaim proses pengambilalihan saham PT Simpatindo Multi Media (Simpatindo) merupakan transaksi bisnis biasa antar sesama perusahaan swasta yang telah melalui prosedur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Corporate Secretary Perseroan, Semuel Kurniawan mengatakan, pengambilalihan saham Simpatindo terbukti telah meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Pada semester I 2016, Tiphone membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 12,89 triliun atau naik 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kenaikan tersebut sebagian besar disumbangkan dari pendapatan bisnis voucher yang memberikan kontribusi sekitar 78 persen dari pendapatan Perseroan," ucap Semuel dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/9).
Selama enam bulan pertama 2016, Perseroan meraih pendapatan bersih dari segmen bisnis voucher dan kartu perdana sebesar Rp 10,01 triliun atau naik 87,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan pendapatan tersebut merupakan dampak perluasan jaringan distribusi yang dilakukan, salah satunya melalui anak usaha, yakni Simpatindo," tambah Semuel.
Pada semester I 2016, kontribusi pendapatan segmen voucher terhadap pendapatan bersih Perseroan mencapai 77 persen, mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan 59 persen pada semester I tahun lalu.
Selain itu, Semuel menyebut proses akuisis Simpationdo oleh Tiphone merupakan transaksi business to business biasa antara sesama perusahaan swasta. Menurutnya, pengambilalihan tersebut dilatarbelakangi oleh alasan bisnis, yakni upaya perusahaan untuk memperkuat pangsa pasar di bidang distribusi voucher telepon seluler di Indonesia.
"Kami adalah perusahaan publik yang setiap pelaksanaan corporate action selalu dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Termasuk dengan proses akuisisi Simpatindo, semua dilakukan secara transparan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal maupun di Indonesia secara umum," kata Semuel.
Simpatindo yang didirikan pada 2002 lalu bukan merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom Group) atau BUMN lainnya, namun perusahaan swasta murni. Simpatindo bergerak di bidang perdagangan dan distribusi produk Telkomsel dan Telkom Flexi seperti halnya PT Telesindo Shop, anak perusahaan Perseroan.
Menurut Semuel, proses akusisi telah dilaporkan dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Januari 2015. Dalam keterbukaan informasi tersebut, pihaknya menjelaskan prihal pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam Simpatindo yang ditandatangani pada tanggal 22 Januari 2015.
Adapun, harga pembelian waran tersebut USD 32 juta dan total harga pelaksanaan waran untuk memperoleh 50.000 saham baru Simpatindo sebesar Rp 50 miliar. Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Utama.
"Kalau masalah harga telah ditetapkan melalui harga wajar dengan pertimbangan-pertimbangan bisnis dan valuasi yang disepakati kedua belah pihak."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta
'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaHandphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaASN Gadungan Tipu Pengusaha Ratusan Juta Bermodus Pengadaan IPhone 14 Pro Max
Mereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sita Handphone Aiman Witjaksono, Polisi Tegaskan Kantongi Izin Pengadilan
Adapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca SelengkapnyaTumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun
Jumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaSubsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaInfraCo Bakal Jadi ‘Tulang Punggung’ Pendapatan Telkom, Ini Bisnis yang Dijalankan
InfraCo merupakan salah satu upaya perseroan menjadi perusahaan telekomunikasi digital.
Baca SelengkapnyaGanti HP Jadi Salah Satu Keinginan Orang Indonesia di Lebaran Tahun Ini
Ini berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca Selengkapnya