Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penanganan Virus Corona Tak Jelas, Ekonomi RI Bisa Tumbuh Minus 2,5 Persen

Penanganan Virus Corona Tak Jelas, Ekonomi RI Bisa Tumbuh Minus 2,5 Persen pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di kisaran 0,5 persen pada tahun ini. Dalam skenario terburuk, ekonomi bahkan bisa tumbuh (minus) -2,5 persen.

"Saya duga ekonomi RI akan kemungkinan tumbuh hanya 0,5 persen paling optimis, pesimis, minus 2 - 2,5 persen," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (24/4).

Faisal mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut bisa terjadi akibat langkah pemerintah dalam penanganan Covid-19 bertele-tele. Apalagi banyak kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak dilakukan secara koordinasi yang baik, atau berjalan secara sendiri-sendiri.

"Kita sebenarnya agak sulit prediksi RI karena penanganan covidnya gak karu-karuan, serba tanggung," kata dia.

Dia mencontohkan, seperti kebijakan pelarangan mudik misalnya. Pemerintah dinilai terlambat mengeluarkan kebijakan tersebut, mengingat sudah banyak jutaan masyarakat yang berada di kampung halamannya.

PSBB Tak Efektif

Ditambah lagi kebijakan soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang tidak efektif. "Di Pancoran masih macet, seperti gak ada apa-apa. Jadi kita gak pernah tahu puncak kapan dan ongkosnya semakin besar," kata dia

Menurutnya, Indonesia juga tak punya kemewahan seperti yang dimiliki Amerika Serikat yang mampu menggelontorkan dana USD 2,3 triliun. Di mana anggaran tersebut dikucurkan untuk proses pemulihan ekonomi di negeri Paman Sam tersebut.

"Kita gak punya kemampuan, jangan dilihat defisit APBN pemerintah naik 5,08 persen itu sebagai stimulus, tidak. Defisit 5,08 karena penerimaan anjlok. Peningkatan belanja itu cuma Rp73,4 triliun penerimaan anjlok Rp472 triliun. Jadi praktis gak ada stimulus sebenarnya kalau lihat magnitude tambahan dari APBN itu," jelas dia.

"Semakin berat prediksi RI, 2 persen suatu prestasi luar biasa, jangan diharapkan ekonomi tumbuh dalam situasi kayak gini," tutup dia.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya