Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penanganan Pandemi Belum Optimal, Ekonomi Kuartal IV-2020 Diprediksi Minus 2 Persen

Penanganan Pandemi Belum Optimal, Ekonomi Kuartal IV-2020 Diprediksi Minus 2 Persen pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad memprediksi ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 masih tumbuh negatif sebesar -2 persen. Salah satu pemicu yaitu masih belum optimalnya upaya pemerintah dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi negatif di kuartal III ini hingga -3,49 persen.

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV minus 2 persen secara year on year (yoy). Jadi, (pertumbuhan ekonomi) sampai akhir pada tahun 2020 akan terus menjadi negatif. Terutama kuartal III ekonomi turun cukup dalam karena belum maksimal upaya penanganan dampak pandemi Covid-19," ujar dia dalam Press Conference Indef & Launching Indeks Konsumen Indonesia (IKON-Indonesia), Minggu (8/11).

Tauhid menjelaskan, belum optimalnya upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun ini lebih rendah dari proyeksi pemerintah. Hal ini tercermin dari faktor permintaan yang tak kunjung pulih, khususnya dari sektor rumah tangga.

"Kita lihat tingkat konsumsi dari rumah tangga justru tetap. Padahal konsumsi rumah tangga bagian penopang ekonomi," jelas dia.

Pun, di tengah pandemi Covid-19 ini tingkat pengangguran di dalam negeri justru kian melonjak, terutama di sektor industri pengolahan. Padahal sektor tersebut mampu menyerap hingga 13,6 persen tenaga kerja nasional.

"Kita lihat ini karena banyak industri yang tutup, penjualan turun, hingga keuntungan turun," paparnya.

4 Kebijakan untuk Kejar Pertumbuhan Ekonomi

Kendati demikian, dia memastikan masih ada kesempatan bagi pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi positif di kuartal IV-2020. Setidaknya ada empat kebijakan yang harus segera di kejar oleh pemerintah.

Pertama, percepatan belanja pemerintah. "Baik belanja modal pemerintah maupun program pemulihan ekonomi nasional," terangnya.

Kedua, adanya perubahan skema dan nilai bantuan sosial. Yakni dengan skema bantuan bersifat tunai dan tambahan anggaran senilai Rp1,5 juta bagi 20 persen kelompok menengah ke bawah guna memulihkan sektor konsumsi.

Ketiga, perlu ada terobosan penciptaan lapangan kerja dengan fokus pembangunan infrastruktur padat tenaga kerja dan stimulus UMKM restrukturisasi.

Terakhir, mendorong tingkat konsumsi masyarakat kelas menengah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. "Seperti kampanye atau diskon pada pusat perbelanjaan, hotel, pariwisata, dan restoran yang benar-benar clear and clean," tutupnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN

Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN

Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.

Baca Selengkapnya
Kesulitan Ekonomi Berpotensi Picu Stroke, Yastroki Desak Pemerintah Terpilih Utamakan Usaha Mikro

Kesulitan Ekonomi Berpotensi Picu Stroke, Yastroki Desak Pemerintah Terpilih Utamakan Usaha Mikro

pemerintah hasil Pemilu 2024 didesak agar mengutamakan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan

Satu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan

Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.

Baca Selengkapnya