Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, mendorong penggunaan alat skrining Covid-19 GeNose di sektor pariwisata. Hal ini dinilai penting karena sektor pariwisata membutuhkan kontak fisik yang lebih dominan dari sektor manapun.
Pandemi yang membatasi aktivitas fisik, sektor pariwisata terkena dampak yang paling besar. Menteri Bambang bilang, tes skrining ini akan membantu sektor pariwisata bangkit. Sebab, tidak seperti sektor lain, pariwisata hampir tidak bisa digantikan dengan digital.
"Meskipun ada yang menawarkan virtual tour guide. Misalnya, ke Kota Tua di Jakarta. Dia keliling di Kota Tua sambil cerita dan menunjukkan, ini lho ada restoran ini, ada patung ini. Mungkin itu suatu inovasi dalam membuat pariwisata tetap hidup. Tapi tetap saja, something is missing, the real experience," jelasnya dalam Launching GeNose untuk Kepariwisataan Indonesia, Jumat (19/2).
Pengalaman nyata (real experience) yang dimaksudnya berkaitan dengan sensasi yang dirasakan oleh para pelancong, yang tidak bisa serta merta digantikan dengan teknologi digital. Pengalaman tersebut haruslah bersifat fisik dan inklusif.
Kata Menteri Bambang, tidak mungkin ada tempat pariwisata eksklusif karena pasti akan banyak orang yang berdatangan. Oleh karenanya selama pandemi berlangsung, sektor pariwisata belum dapat diprediksi kapan pulih totalnya.
"Kalau saya jadi turis, itu bukan saya hanya sekadar tahu Bali seperti apa, Raja Ampat seperti apa, Komodo seperti apa. Kalau diceritain, nonton video, gampang. Tapi tetap saja habis melihat, apa ya, rasanya kalau saya yang di situ, jadi tetap ada yang hilang," katanya.
Dengan alasan tersebut, pihaknya ingin agar GeNose dapat didayagunakan agar bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata.
"Karena GeNose ini alat skrining. Tujuan skrining, tujuan GeNose, mencegah orang yang positif ada di antara kita. Jadi supaya masuk ke suatu tempat itu lebih aman karena tidak ada yang positif," katanya.
Sandiaga Uno Gandeng Grab Indonesia Kembangkan 5 Destinasi Super Prioritas
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berinisiasi meningkatkan kerja sama dengan Grab, untuk menyiapkan platform pariwisata digital agar wisatawan bisa memperoleh experience baru dalam berwisata. Kerjasama ini nantinya akan difokuskan pada lima destinasi super prioritas.
"Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa satu tahun ini akan cukup berat. Jadi, kita fokus pada penyiapan lima destinasi super prioritas. Penyiapan ini bukan hanya infrastrukturnya atau transportasinya saja, tetapi juga pengalaman yang akan kita siapkan untuk para wisatawan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berdialog siang dengan Grab Indonesia secara daring, Minggu (10/1).
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjabarkan potensi kerja sama yang dia sesuaikan dengan pilar yang dicanangkan oleh Menparekraf Sandiaga untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Dia menjelaskan, inovasi yang akan dilakukan oleh Grab yakni pariwisata digital dengan layanan Grab Travel Pass yang dapat diimplementasikan di tiap destinasi super prioritas, yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Likupang, Borobudur, dan Danau toba.
"Jadi dengan aplikasi tersebut wisatawan tidak hanya bisa order untuk mobilitasnya saja, tapi juga makanan, dan bahkan bisa untuk booking hotel, pesen tiket atraksi wisata, serta ada juga telemedicine. Kita sediakan layanan digital satu paket yang mencakup hal-hal tersebut," ujar Ridzki.
Selain itu, Grab juga telah menyiapkan 5,000 unit EV Tourism, yaitu kendaraan listrik yang disiapkan untuk mendukung aktivitas pariwisata yang ramah lingkungan. Ada EV roda empat, roda dua, dan juga scooter.
"Untuk EV roda empat telah disiapkan di Bandara Soekarno Hatta, sedangkan e-scooter sangat cocok untuk diimplementasikan pada kawasan wisata, seperti Taman Wisata Candi Borobudur," imbuhnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
[bim]
Baca juga:
Selama PPKM Mikro, Tingkat Kunjungan Kebun Binatang Solo Naik 100 Persen
Ditutup Selama PPKM, Objek Wisata Candi Arjuna Dieng Kini Dibuka
Mirip Garden By The Bay Singapura, Ini Potret Air Terjun Bojong Sari di Indramayu
Pulihkan Sektor Pariwisata, Pemerintah Lanjutkan Pemberian Stimulus
Bobocabin Tawarkan Berkemah Pakai IoT, Seperti Apa?
Penyerapan Dana Hibah Pariwisata Hanya 70 Persen Sepanjang 2020
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami