Pemerintah Tunda Penerapan Program B40 Tahun ini
Merdeka.com - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan besar kemungkinan program biodiesel 40 persen (B40) tak dijalankan tahun ini.
Batalnya rencana penerapan B40 dikarenakan harga BBM saat ini mengalami penurunan. Di sisi lain, harga sawit sedang meningkat, sehingga B40 diproyeksi membutuhkan insentif biodiesel yang lebih besar dari B30.
"Per tahun ini saya tidak melihat kita akan meningkatkan B30 jadi B40. Tapi secara teknis kita siapkan," ujar Dadan dalam konferensi pers Ditjen EBTKE, Kamis (14/1).
Insentif untuk B30 sendiri, kata Dadan, nilainya mencapai Rp 46 triliun dengan jumlah kuota 9,2 juta kilo liter (KL). Angka ini juga sudah melalui hitung-hitungan yang dikoordinasikan Kemenko Perekonomian.
"Ada duitnya? Insya Allah untuk tahun ini ada dengan adanya perubahan tarif untuk pungutan ekspor. Kalau untuk B40 ada tidak duitnya? Itulah salah satu kenapa kita tidak jadi terapkan B40 di tahun ini, selain konsumsi BBM tidak nambah, harga sawit lagi bagus," jelas Dadan.
Selanjutnya
Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan unsur B40 secara teknis. Misalnya spefisikasinya seperti persentase air dan tingkat kontaminan pengotornya dan sebagainya.
"Ini sudah diuji, kita sudah punya calon bahan bakarnya. Komposisinya harus seperi ini," katanya.
"Kita juga sudah tes di engine, di mobil, sudah lolos 1.000 jam. Kalau dulu kan di jalan raya, karena kemarin pandemi, kita pakai di lab (laboratorium), 1.000 jam, kalau kecepatan 50 km per jam, maka untuk jarak 50.000 km. Sama, dulu juga kita 40.000 km," jelasnya.
Adapun untuk tahun ini, target penyerapan B30 mencapai 9,2 juta KL. Jika B30 diupgrade ke B40, maka dinaikkan 10 persennya, atau terdapat penambahan 1,5 juta KL.
"Masih cukup, masih bisa. Kita tinggal pastikan di Pertamina nggak kelebihan solar, kalau kita naik di sini di sana kan 'kempes' ya dan sebaliknya, makanya ini dijaga," tutur Dadan.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
85 Program Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Turunkan 729 Ribu Ton Emisi Karbon
Program DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaAirlangga Ungkap Alasan Bansos Takkan Berhenti di Musim Pemilu
Bansos sudah dilaksanakan melalui sejumlah program, seperti PKH hingga subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaJanji Kampanye Prabowo di Bidang Energi: Dorong Produksi Biodiesel hingga Setop Impor BBM
Asalkan dirinya terpilih menjadi presiden periode 2045-2029, Prabowo berjanji akan membawa Indonesia swasembada energi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie
TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca Selengkapnya