Pemerintah Tetapkan Spesifikasi Solar Dicampur 30 Persen Biodiesel

Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan standar campuran 30 persen bahan bakar nabati (BBN) atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dengan solar (B30).
Standar B30 ditetapkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 227 K/10/MEM/2019 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pencampuran Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel 30 persen(B30) ke Dalam Bahan Bakar Minyak Jenis Solar Periode 2019, yang ditandatangani Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 15 November 2019.
"Trial implementasi B30 di tahun 2019, ada di Kepmen," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, di Jakarta, Kamis (21/11).
Uji coba penyaluran B30 pun telah dilakukan, untuk mematangkan rencana penerapan B30 mulai Januari 2020. Adapun standar dan mutu (spesifikasi) dalam pelaksanaan uji coba B30 berdasar SNI 7182: 2015, antara lain:
Massa jenis pada 40 derajat celcius harus memiliki 850 - 890 Kg/m3. Viskositas kinematik pada 40 derajat celcius harus memiliki 2,3 - 6,0 mm2/s (cSt), Angka Setana minimal 51.
Titik nyala (mangkok tertutup) memiliki minimal 130 derajat celcius. Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 derajat celcius) harus nomor satu. Residu Karbon dalam percontoh asli memiliki maksimal 0,05 persen- massa; atau dalam 10 persen ampas ditilasi 0,3 persen- massa.
Temperatur distilasi 90 persen maksimal 360 derajat celcius. Abu tersulfatkan maksimal 0,02 persen-massa. Belerang maksimal 10 mg/kg. Fosfor maksimal 4 mg/kg. Angka asam maksimal 0,4 mg-KOH/g. Gliserol bebas maksimal 0,02 persen-massa
Gliserol total maksimal 0,24 persen-massa. Kadar ester metil minimal 96,5 persen-massa. Angka ioudium maksimal 115 persen-massa (g-12/100 g). Kestabilan oksidasi periode induksi metode rancimat 600 menit; atau periode induksi metode petro oksi 45 menit.
Monogliserida maksimal 0,55 persen-massa. Warna maksimal 3 dengan metode uji ASTM D-1500. Kadar air maksimal 350 ppm dengan metode uji D-6304. CFPP (Cold FIlter Plugging Point) maksimal 15 derajat celcius dengan metode uji D-6371.
Logam I maksimal 5 mg/kg dengan metode uji EN 14108/14109, EN 14538. Logam II maksimal 5 mg/kg dengan metode uji EN 14538. Total Kontaminan maksimal 20 mg/liter dengan metode uji ASTM D 2276, ASTM D 5452, ASTM D 6217.
Uji Coba Penerapan B30 Berjalan Mulus, Produsen Diklaim Tak Keberatan
Pengusaha dan produsen otomotif menyambut baik rencana pemerintah untuk menerapkan Solar campur 30 persen minyak sawit alias B30. Sejauh ini, uji coba penggunaan B30 di Dieng berjalan mulus.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud menyebut bahwa Gabungan Asosiasi Kendaraan Bermotor (Gaikindo) dan produsen mobil merk luar negeri ikut menyaksikan dan mengevaluasi uji coba B30. Mereka tidak keberatan dan sedikit masalah yang muncul juga dapat teratasi.
"Jadi pantauannya bersama-sama, tak hanya ESDM, migas, BPPT, tapi kerja sama dengan stakeholder. Jadi produsen Toyota, Mitsubishi, semuanya itu ikut melihat, memantau betul bagaimana kondisi mobil yang digunakan sampai B30 selama ini," jelas Musdhalifah di Jakarta, Selasa (24/9).
Salah satu hasil positif dari uji coba B30 adalah berhasil berfungsi di area dingin seperti di Dieng. Selama ini, kelapa sawit dianggap relatif cepat melting di daerah dingin. Namun, hasil uji coba di Dieng ternyata berjalan lancar dan kini uji coba terus berlangsung hingga 50 ribu kilometer.
Musdhalifah akan terus mengevaluasi penerapan B20 yang telah berjalan. Selain itu, infrastruktur untuk menyambut B30 juga sedang digenjot, mulai dari distribusi sampai penyimpanan stok FAME (Fatty Acid Methyl Esther).
"Itu baik ke provider BBM maupun BUBBN, Badan Usaha Bahan Bakar Nabatinya, sudah dikomunikasikan terus," jelas Musdhalifah.
Dia menegaskan bahwa target untuk B30 masih fokus di pasar domestik.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ukuran dan Harga Tetap Sama, Begini Cara Pengusaha Roti di Jakarta Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku
Proses produksi juga tetap dilakukan setiap hari, agar rotinya bisa tetap terjaga dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Baca Selengkapnya

Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Pertalite
Adapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca Selengkapnya

Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri
MA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca Selengkapnya

5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok
ribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas
Baca Selengkapnya

Ada Kasus Pneumonia, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Turis China yang Masuk Indonesia
Kasus pneumonia di China tengah meningkat saat ini, khususnya menyerang anak-anak.
Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi
Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.
Baca Selengkapnya

Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai
Bank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.
Baca Selengkapnya

OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan
"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca Selengkapnya

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca Selengkapnya

Harga Telur Hingga Minyak Goreng di Jakarta Stabil per Hari ini, Harga Cabai Masih Tinggi
Mendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca Selengkapnya

Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap
Indeks persepsi korupsi di Indonesia berada di posisi 34, turun dari posisi 38 di 2015.
Baca Selengkapnya