Pemerintah Target Salurkan Dana PEN Rp12,5 Triliun Hingga Akhir September 2020
Merdeka.com - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin, menargetkan bisa menyalurkan dana bantuan PEN sebesar Rp12,5 triliun hingga akhir September 2020. Dia mengharapkan, total dana tersalurkan bisa mencapai Rp100 triliun.
"Sampai sekarang 7 minggu plus 4 hari bisa menyalurkan Rp87,58 triliun jadi kita harapkan ada Rp12,5 triliun lagi yang akan kita kejar sampai akhir september, supaya total target Rp 100 triliun penyaluran insentif ini bisa dilakukan oleh Satgas ekonomi dan diharapkan itu bisa mendukung atau mengarahkan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ini (Q3)," kata Budi dalam diskusi Virtual Bicara Bantuan Subsidi Gaji/Upah dan Kartu Prakerja, Kamis (17/9).
Dia merincikan, untuk program perlindungan sosial sudah terealisasi anggaran PEN sebesar 59 persen, UMKM 47,52 persen, sectoral K/l dan Pemda 24,46 persen, sementara untuk pembiayaan korporasi hingga saat ini realisasinya masih lambat.
"Pembiayaan korporasi masih agak lambat karena memang mereka sifatnya on time, bulan September ini akan ada beberapa yang dituangkan dan dalam skala besar bisa terealisasi sebesar Rp15 triliun dari pagu Rp53,60 triliun," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya sangat optimis mendorong penyerapan dana PEN ini bisa ditingkatkan Rp12,5 triliun hingga akhir September ini menjadi Rp100 triliun dari sebelumnya Rp 87,5 triliun. Sehingga dengan percepatan selama 3 bulan dari Juli-September diharapkan bisa membantu dan menggenjot pertumbuhan perekonomian Indonesia di kuartal 3.
Budi menyebutkan, hal tersebut bisa tercapai jika dua program unggulan Pemerintah yakni Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) bisa terealisasi sebesar Rp7-Rp8 triliun hingga akhir September, begitupun dengan Bantuan Presiden Produktif (Banpres Produktif) untuk pelaku usaha mikro bisa terserap sama sebesar Rp7-Rp8 triliunan.
Maka secara tidak langsung target Rp100 triliun penyaluran dana PEN di akhir September bisa tercapai. "Memang yang besar ada dua, di Kementerian ketenagakerjaan program subsidi gaji ini kalau semuanya bisa tersalurkan Rp7-Rp8 triliun sampai akhir September bisa kita salurkan, kedua banpres produktif ada sekitar Rp7-Rp8 triliun opportunity lagi yang bisa disalurkan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyakenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan catatan yang diterima Airlangga, kendala yang kerap terjadi saat realisasi dana PSR yaitu rekomendasi dari dinas terkait.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca Selengkapnya