Pemerintah Siapkan Skema Turunkan Inflasi di 66 Kabupaten Kota
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami deflasi 0,21 persen sehingga tingkat inflasi hingga Agustus 2022 mencapai 4,69 persen (yoy). Meski mengalami penurunan, namun sejumlah wilayah di Indonesia ada yang masih mengalami inflasi diatas angka inflasi nasional.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta para kepala daerah menurunkan tingkat inflasi di wilayah masing-masing. Dia meminta tingkat inflasi daerah tidak lebih dari 5 persen.
"Gubernur-gubernur yang angkanya (inflasi daerah) di atas nasional diminta menurunkan inflasi dalam bulan-bulan ke depan di bawah 5 persen," kata Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (1/9).
Airlangga menuturkan, per Agustus 2022 terdapat 66 kabupaten/kota yang angka inflasinya di atas 4,69 persen. Sedangkan 27 kabupaten/kota lainnya lebih dari inflasi nasional.
"Secara spasial 66 kabupaten/kota inflasi di atas nasional, ini turun dari sebelumnya 69 kabupaten/kota," kata dia.
Adapun wilayah dengan tingkat inflasi tinggi antara lain Jambi 7,7 persen, Sumatera Barat 7,1 persen, Riau 5,8 persen, Bangka Belitung 6,37 persen. Lalu Aceh inflasinya 6,33 persen. Sumatera Selatan 5,44 persen dan Kalimantan Selatan 6,4 persen.
Demi menurunkan tingkat inflasi daerah, pemerintah pusat melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) merekomendasikan 10 upaya yang bisa dilakukan pemerintah daerah, Pertama, perluasan kerja sama antar daerah terutama untuk daerah surplus atau defisit untuk menjaga ketersediaan supply komoditas.
Kedua, pelaksanaan operasi pasar dalam memastikan keterjangkauan harga dengan melibatkan berbagai stakeholder. Ketiga, pemanfaatan platform perdagangan digital untuk memperlancar distribusi.
Keempat, pemberian subsidi ongkos angkut sebagai dukungan untuk memperlancar distribusi, dan ini bisa dilakukan oleh kepala daerah masing-masing. "Kemudian percepatan implementasi tanaman pangan di pekarangan masing-masing, misalnya cabe untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi terutama menuju akhir tahun," ujarnya.
Tim pengendalian pusat, juga meminta pemerintah daerah untuk membuat dan merancang komoditas pangan strategis untuk 10 komoditas di wilayah masing-masing.
"Secara nasional ini sudah di miliki, kemudian dibantu dengan badan pangan penguatan sarana prasarana untuk produk hasil pertanian termasuk antara antara lain penyimpanan dengan cold storage terutama untuk daerah-daerah di Sentra produksi," ujarnya.
Pemerintah pusat juga meminta, agar penggunaan belanja tidak terduga pada APBD masing-masing untuk pengendalian inflasi sesuai dengan edaran yang telah dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri.
"Kemudian optimalisasi TKDD antara lain dana alokasi khusus fisik untuk dengan tematik ketahanan pangan. Optimalsiasi TKDD antara lain dak fisik tematik ketahanna pangan DTU dari DBH dan DAU 2 persen meredam harga pangan dan bisa berikan bantuan bansos dukungan transprotasi," ujarnya.
Tak hanya itu, Pemerintah juga meminta untuk menjaga sinergi TPID dengan gerakan nasional inflasi pangan untuk percepat stabilisasi harga.
"Bapak ibu gubernur dan walikota, tentunya angka di atas nasional, diminta dapat turunkan inflasi bulan bulan ke bulan ke depan di bawah 5 persen dan ke pihak terkait. Ini upaya bersama antara Pemerintah pusat, pemda dalam wadah TPIP dan TPID kendalikan gejolak harga," ujar Airlangga.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnya