Merdeka.com - Kementerian Perhubungan memastikan akan menerapkan dua skema antisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2022. Dua skema tersebut yakni contra flow dan sistem satu arah atau one way.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menyampaikan, periode pemberlakuan dua skema ini masih dalam kajian dan akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Contra flow pasti akan kita lakukan di jalan tol," katanya dalam Media Briefing Kesiapan Angkutan Lebaran 2022, Jumat (8/4).

Dirjen Budi menambahkan, kemungkinan waktu penerapan one way ini dalam tiga hari. Dia memprediksi one way di jalur mudik akan dilakukan pada 28, 29, dan 30 April 2022. Alasannya, pada waktu ini diprediksi puncak arus mudik Lebaran 2022.

"Perkiraan saya pada tanggal 28, 29, dengan 30, itu puncak arus mudik diperkirakan tanggal itu," katanya.

"Kemarin kita masih mendengarkan masukan dari Jasa Marga terkait waktu-waktunya, karena kita akan benchmarking dari yang tahun 2019," tambahnya.

Dia menyebut, Kemenhub akan memberitahukan terkait waktu penerapan ini dalam waktu dekat. Sehingga masyarakat bisa mengantisipasi lebih awal.

"Masalah waktunya mungkin barangkali 1-2 hari ini kita akan beritahukan, sehingga cukup banyak masyarakat yang nanti mengetahui tanggal berapa itu (penerapan one way)," katanya.

Koordinasi dengan Polri

Budi mengatakan rencana ini telah dikoordinasikan dengan Korlantas Polri. Terkait contra flow, akan ditentukan titik mana yang akan diterapkan.

"Kita dengan korlantas polri telah melakukan simulasi bagaimana melakukan contra flow yang baik, dari kilometer mana ke kilometer mana. Dan secara teknis antar dirlantas Polda dengan masing-masing Polda, mulai dari Banten, Metro Jaya, Jawa Barat hingga Jateng, sudah saling koordinasi," terangnya.

Dia menyebut, koordinasi dengan sejumlah Polda ini diperlukan. Sebab, jika salah satu wilayah menerapkan kebijakan, akan berdampak pada wilayah lainnya, dalam hal ini yang mengatur adalah korps lalu lintas Polda masing-masing daerah.

Reporter: Arief Rahman

Sumber: Liputan6