Pemerintah Serap Rp2,8 Triliun dari Lelang 6 Sukuk Negara
Merdeka.com - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) menyerap dana senilai Rp2,8 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara di Jakarta, Selasa.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menjelaskan, penyerapan dana tersebut dilakukan dari total penawaran yang masuk sebesar Rp13,38 triliun.
Keenam seri sukuk yang dilelang yaitu SPNS06092022, PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033.
Serapan dana terbanyak didapat dari lelang PBS030 senilai Rp1,1 triliun dari penawaran masuk Rp1,17 triliun dan ditetapkan imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,9297 persen.
Sementara itu, penawaran umum masuk tertinggi tercatat pada seri SPNS06092022 yakni Rp4,02 triliun, namun pemerintah memilih tak menyerap dana dari seluruh penawaran tersebut.
DJPPR turut mencatat untuk seri PBS031, pemerintah menyerap dana senilai Rp600 miliar dari penawaran yang masuk Rp1,34 triliun, sehingga ditetapkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 4,31891 persen.
Dari seri PBS032, diserap dana Rp850 miliar dari penawaran Rp2,18 triliun dan ditetapkan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 4,99844 persen.
Seri Selanjutnya
Untuk seri PBS029, terdapat penawaran umum sebesar Rp3,21 triliun, sehingga diserap dana Rp200 miliar dari seri tersebut serta ditetapkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,55079 persen.
Penyerapan dana seri PBS033 merupakan yang paling sedikit, yaitu mencapai Rp50 miliar dari penawaran Rp1,45 triliun sehingga ditetapkan imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,83 persen.
Adapun realisasi penyerapan dana pada lelang kali ini belum mencapai target indikatif Rp9 triliun, sehingga pemerintah akan melaksanakan lelang SBSN tambahan (Green Shoe Option) pada hari Rabu, 23 Maret 2022 pukul 09.00-10.00 WIB.
Terdapat lima seri yang ditawarkan pada lelang tambahan ini, yakni PBS031 dengan kupon sebesar empat persen, PBS032 dengan kupon 4,875 persen, PBS030 dengan kupon 5,875 persen, PBS029 dengan kupon 6,375 persen, dan PBS033 dengan kupon 6,75 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaKemenperin Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Industri Makanan dan Minuman, Uangnya Untuk Ini
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSalurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024
Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca SelengkapnyaBPKP Selamatkan Uang Negara Rp67,09 Triliun dari Pemborosan di 2023, Ada dari Proyek PSN
Kontribusi penyelematan uang negara tersebut berasal dari tiga kategori. Pertama, efisiensi belanja negara yang belum keluar/penghematan sebesar Rp15,56 T.
Baca Selengkapnya