Pemerintah Serap Lelang SUN Rp8 Triliun
Merdeka.com - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp69,53 triliun. Realisasi lelang ini mencapai target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp8 triliun.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Oktober 2021 mencapai Rp576,74 triliun.
Untuk seri SPN03220126, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,743 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 26 Januari 2022 mencapai Rp4,27 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,7 persen dan imbal hasil tertinggi 2,79 persen.
Untuk seri SPN12220707, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,867 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 7 Juli 2022 mencapai Rp8,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,85 persen dan imbal hasil tertinggi 3,00 persen.
Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,93221 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2027 mencapai Rp17,34 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,8 persen dan imbal hasil tertinggi 5,07 persen.
Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,9898 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2032 mencapai Rp18,36 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,98 persen dan imbal hasil tertinggi 6,15 persen.
Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,24069 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 mencapai Rp5,06 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,2 persen dan imbal hasil tertinggi 6,33 persen.
Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,8 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 mencapai Rp13,67 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,8 persen dan imbal hasil tertinggi 7,00 persen.
Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,80788 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 mencapai Rp2,3 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,79 persen dan imbal hasil tertinggi 6,9 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun
Pemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaWaspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca Selengkapnya