Pemerintah Sebut Penerapan Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Kurangi Timbunan Sampah
Merdeka.com - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup Rosa Vivien menegaskan bahwa pemerintah akan menerapkan tiga pendekatan untuk mengatasi persoalan sampah plastik di Tanah Air.
"Mulai dari pendekatan zero waste, teknologi, dan ekonomi sirkular sudah kami lakukan," kata Vivien dikutip dari Antara, Senin (7/6).
Menurut Vivien, prinsip 3R yaitu reduce, reuse, recycle, dan ekonomi sirkular bahkan sudah menjadi kerangka kerja dalam kebijakan nasional dan strategi pengelolaan sampah di darat maupun laut.
Berkaitan dengan pendekatan ekonomi sirkular, dia mengatakan merupakan kerja sama saling menguntungkan di mana sampah plastik mendatangkan nilai ekonomi baru sekaligus mengurangi timbunan sampah yang pada akhirnya berdampak positif pada lingkungan.
"Ini solusi yang baik dalam soal penanganan limbah plastik. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, keberadaan industri daur ulang limbah plastik juga bisa mendatangkan nafkah bagi masyarakat pengepul. Sebuah win-win solution," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim sependapat jika kegiatan daur ulang limbah plastik adalah salah satu penggerak kegiatan ekonomi berbasis sirkular.
"Beberapa jenis plastik memiliki nilai ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah plastik jenis PET yang memiliki demand yang tinggi di industri daur ulang. Penggunaan bahan ini sejalan dengan visi KLHK mengenai peta penanganan sampah melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali dengan prinsip sirkulasi ekonomi," katanya.
Sejak dibentuk pada 2015, ADUPI yang memiliki 499 anggota di 7 provinsi yang terdiri dari pengepul sampah plastik partai besar dan pabrik daur ulang ini secara aktif melakukan pengolahan sampah plastik menjadi bahan baku untuk dijadikan produk baru yang bernilai ekonomi tinggi.
Bisnis daur ulang plastik sendiri memiliki potensi yang besar. Terlihat dari konsumsi plastik sekitar 3-4 juta ton per tahun, bisnis daur ulang di ADUPI saja bisa mencapai 400.000 ton per tahun.
Dengan potensi yang terus berkembang, industri daur ulang sampah botol plastik juga berperan menumbuhkan lapangan pekerjaan dalam platform ekonomi sirkular.
Model ekonomi sirkulasi bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk dimanfaatkan kembali. Juga sebagai alternatif bahan baku atau didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau menjadi produk baru yang laku jual.
Gerakan Ekonomi Sirkular
Christine menyebutkan, saat ini ADUPI berkolaborasi dengan Le Minerale dalam upaya proses daur ulang botol PET yang mendukung ekonomi sirkular melalui Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional LE MINERALE (GESN).
Empat program GESN, ungkapnya, meliputi membangun model ekonomi untuk meningkatkan recycling rate daur ulang plastik (DUP), membangun sistem pusat data dan informasi DUP Indonesia, membuat standardisasi dan edukasi DUP Indonesia, dan mengedukasi pelaku DUP agar berbadan hukum.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat mengembangkan rantai kegiatan daur ulang limbah plastik mulai dari pengepul hingga industri pengolahnya," katanya.
Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya pada kesempatan yang sama mengatakan, sebagai salah satu produsen air minum yang menggunakan plastik sebagai kemasan produk, Le Minerale memiliki komitmen yang tinggi dan bersinergi terhadap upaya pemerintah dan Lingkungan dalam hal pengelolaan sampah khususnya plastik.
PET adalah jenis plastik yang banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik, seperti kemasan botol dan galon air minum karena sifatnya yang unggul, di antaranya berwarna jernih, ringan, mudah dibentuk, tidak mudah pecah. Kemasan plastik yang berbasis PET juga lebih higienis dan aman digunakan, serta mudah didaur ulang, dan bernilai ekonomis relatif tinggi.
Selain kolaborasi dengan beberapa lembaga terkait, Le Minerale juga aktif mengajak individu dan masyarakat untuk aktif menjadi #RecycleHeroes yang merupakan gerakan internasional yang diangkat sebagai tema dalam Global Recycling Day 2021.
"Upaya Bersama, mulai dari individu, rumah tangga, masyarakat, organisasi, produsen, dan pemerintah dalam mengelola dan daur ulang sampah plastik akan menjadi kekuatan besar dalam menjaga pelestarian lingkungan. Mulai dari diri sendiri! mulai dari rumah sendiri," kata Christine.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Persoalan Sampah di Indonesia, Begini Skemanya
Untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang.
Baca SelengkapnyaTeknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaBagikan Sertipikat di Kabupaten Serang, Menteri ATR: Bukti Mewujudkan Keadilan Sosial
10 Sertipikat dibagikan secara door to door oleh Hadi Tjahjanto dan 30 sertipikat lainnya dibagikan secara ngariung.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional
Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca Selengkapnya