Pemerintah Proyeksi di Periode ini Indonesia Bebas Pembangkit Listrik Batubara
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya mempercepat transisi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia untuk mencapai target target nol persen emisi atau net zero emission di 2060. Antara lain dengan secara bertahap melakukan pensiun dini (early retirement) terhadap PLTU batubara.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu menyatakan, umur operasi PLTU berbasis batubara di Indonesia berakhir pada 2056 mendatang. Hal itu sesuai dengan arah kebijakan pemerintah terkait percepatan transisi EBT domestik.
"Jadi, itu adalah skenario di mana kita tidak akan membangun PLTU baru. Menurut umur yang sudah ada di pipe line, 2056 itu tidak ada PLTU batubara," katanya dalam Seminar on Strategic Issue in G20: Exit Strategy and Scarring Effect di Jakarta, Kamis (17/2).
Saat ini, lanjut Febrio, pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik EBT. Tujuannya, untuk memastikan stok dan permintaan terjaga untuk menekan biaya energi bersih.
"Jangan sampai maksa PLN nya untuk beli listrik pembangkit EBT, tapi ternyata demand terhadap listrik belum naik. Rugi PLN nya. Saya tidak mau," terangnya.
Meski begitu, pihaknya menginginkan proses pensiun dini PLTU batubara dilakukan secara cepat. Dengan begitu, proses transisi energi ramah lingkungan di Indonesia tidak memakan waktu lama.
"Kita ingin itu (pensiun batu bara) lebih cepat jangan sampai menunggu harus 2056," tutupnya.
Pasokan Listrik Batubara Tetap Dominan Hingga 2030
Direktur Energi Primer PT PLN, Hartanto Wibowo memproyeksi, kebutuhan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam 10 tahun ke depan akan tumbuh secara signifikan. Namun kebutuhan energi primer berbasis barubara masih akan menjadi dominan.
"Jadi bauran energi pada tahun 2025 itu diproyeksikan sekitar 60,9 persen berasal dari batubara dan dari EBT akan mencapai 23 persen, dan itu akan bertambah di tahun 2030 EBT akan meningkat menjadi 24,8 persen dan fossil fuel dari batubara akan turun di bawah 60 persen menjadi 59,4 persen," kata Hartanto dalam Indonesia Energy Outlook 2022, Kamis (17/2).
Tahun ini, kebutuhan batubara antara 115 juta sampai 125 juta Metrik Ton dan akan meningkat secara berkelanjutan dan konsisten mencapai angka 153 juta metrik ton di 2030. "Sekali lagi EBT akan terus berkembang tetapi fossil fuel dalam hal ini batubara akan tetap dominan di dalam fuel matrik energi ketenagalistrikan di Indonesia sampai tahun 2030," ujarnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca Selengkapnya85 Program Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Turunkan 729 Ribu Ton Emisi Karbon
Program DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Resmikan Rumah Bersama Transisi Energi Indonesia, Ini Tujuannya
Rumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Baja Ini Gunakan PLTS Atap untuk Kurangi Emisi Karbon, Jadi Salah Satu Terbesar di Jawa Barat
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya