Pemerintah pikir-pikir kembali gabung TPP usai AS dipastikan keluar
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan mengkaji kembali rencana Indonesia untuk bergabung dalam perjanjian perdagangan Trans Pasific Partnership (TPP). Hal ini usai Donald Trump memastikan Amerika Serikat akan mundur dari kesepakatan perdagangan pada hari dia dilantik.
"Kan seharusnya sudah selesai, tapi dengan terpilihnya Donald Trump ini ada kajian lagi, dilihat lagi. Jadi semua masih on going," jelas Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kemendag, Tjahya Widayanti, di Gedung Kemendag, Jakarta, Selasa (22/11).
Hasil kajian sampai sejauh ini, lanjutnya, belum dilaporkan ke Kementerian Koordinator Perekonomian. "Ini belum karena kita juga belum membicarakan ini dengan menko. Tapi kita tetap kaji ini semua. Semua masih on going. TPP masih terus dibahas," katanya.
Dirinya menegaskan, tujuan awal keikutsertaan Indonesia dalam TPP ialah untuk menstimulus perubahan guna meningkatkan daya saing nasional. "Kita perlu menyadari perubahan lingkungan global internal dan eksternal sangat cepat bergerak maju," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyebutkan bakal mundur dari kesepakatan perdagangan Trans-Pasific Partnership (TPP) pada hari dia dilantik.
"Saya minta kepada tim transisi saya untuk mengembangkan daftar tindakan eksekutif yang bisa kita ambil pada hari pertama, gunanya untuk memulihkan hukum dan membawa pekerjaan kita kembali," ujar Trump dalam pesan video, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (22/11).
Trump menambahkan, dalam bidang perdagangan, AS berencana untuk keluar dari TPP. Padahal, perjanjian dagang itu mereka yang inisiasi.
"Pada perdagangan, saya akan mengeluarkan pemberitahuan, bahwa kita (AS) berniat untuk menarik diri dari Trans-Pasific Partnership, karena berpotensi 'bencana' bagi negara," seru pengusaha real estate tersebut saat membeberkan rencana 100 hari kepemimpinannya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnya