Pemerintah Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi Kejar Target Bauran Energi
Merdeka.com - Pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, yang beriringan dengan pengembangan energi terbarukan, sebagai sumber energi prioritas Indonesia ke depan. Bauran energi nasional menargetkan pemanfaatan gas sebesar 22 persen pada 2025 dan 24 persen pada 2050.
"Pemerintah mengembangkan pasokan gas untuk memenuhi permintaan yang terus tumbuh, di sisi lain juga memastikan bahwa kegiatan gas hulu masih menarik bagi investor," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam seminar virtual di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (17/7).
Arifin menuturkan, pada 2019 sektor listrik dan industri tercatat sebagai konsumen gas terbesar di negara ini, masing-masing memanfaatkan 14 persen dan 26 persen. Gas juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri pupuk, LNG domestik, lifting minyak, jaringan gas kota, dan transportasi, dengan pemanfaatan gas untuk pasar domestik mencapai 66 persen.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas domestik dan mencapai target bauran energi, lanjut Arifin, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 8 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri.
"Peraturan ini akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri," ungkapnya.
Selain itu, pemerintah telah menetapkan program konversi solar ke gas bumi untuk pembangkit listrik. Program ini bertujuan untuk mengurangi impor BBM jenis heavy fuel oil (HFO) dan konsumsi high speed diesel (HSD).
Kementerian ESDM telah mengeluarkan peraturan tentang penugasan PT Pertamina (Persero) terkait pasokan dan pengembangan infrastruktur LNG serta penugasan konversi diesel ke gas untuk pembangkit listrik kepada PT PLN (Persero).
Total kapasitas pembangkit listrik yang akan dialihkan dari diesel ke gas alam adalah 1.697 MW, dengan volume gas 166,98 miliar British thermal unit per day (BBTUD) di 52 lokasi. Pemerintah juga mengembangkan infrastruktur pipa gas, khususnya di tiga transmisi pipa gas, yaitu West Natuna Transportation System (WNTS), KEK Sei Mangkei-Dumai, dan Cirebon-Semarang.
Transmisi pipa gas ini didedikasikan untuk memenuhi permintaan domestik, terutama industri dan pembangkit listrik.
Pengembangan jaringan gas kota (jargas) juga menjadi prioritas pemerintah. Program ini bertujuan untuk menyediakan energi yang bersih, terjangkau, efisien dan ramah lingkungan bagi rumah tangga. Pada 2019, pembangunan jargas telah mencapai 537.936 sambungan rumah dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan mencapai empat juta sambungan rumah.
Terakhir, pemerintah mendorong pengembangan LNG small scale dan virtual pipeline. Rencana ini dilakukan untuk mengamankan pasokan energi di daerah-daerah tertentu dengan kendala geografis, terutama di pulau-pulau kecil yang tersebar di bagian Timur Indonesia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaTarget Bauran Energi 25 Persen di 2025 Terancam, Covid-19 Jadi Kendala Besar
Pembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaUsai Libur Lebaran, Mentan 'Tancap Gas' Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke
Merauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca Selengkapnya