Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Minta PT Garam Modernisasi Proses Produksi

Pemerintah Minta PT Garam Modernisasi Proses Produksi garam. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi meminta PT Garam bisa memaksimalkan produksi garam baik secara kualitas maupun kuantitas. BUMN penggaraman nasional ini harus lebih modern dan profesional dalam proses produksinya.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Safri Burhanuddin, meminta perusahaan tersebut untuk menanggalkan proses pembuatan garam secara tradisional. Sebab, saat ini keperluan garam baik untuk industri maupun konsumsi terus meningkat.

"Tentunya harus berbeda dengan metode yang diterapkan oleh petambak garam yang ada saat ini yang masih bersifat konvensional," kata Safri dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Sabtu (30/5).

Untuk diketahui saat ini pembuatan garam yang dilakukan PT Garam masih menggunakan metode evaporasi. Yakni penguapan dengan menggunakan sinar matahari yang telah dilakukan sejak zaman Hindia Belanda. Proses ini masih digunakan PT Garam sejak masih bernama Jawatan Regie Garam.

Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Amalyos mengungkapkan dua permasalahan utama pergaraman nasional saat ini. Pertama, kuantitas atau jumlah produksi yang dihasilkan masih belum bisa mencukupi kebutuhan industri yang memerlukan garam sebagai bahan baku. Padahal, secara nasional dari waktu ke waktu permintaannya terus meningkat.

Kedua, garam yang dihasilkan baik dari tambak garam rakyat dan juga oleh PT Garam masih belum bisa memenuhi kebutuhan industri yang memerlukan garam sebagai bahan baku. Di sisi kualitas, garam yang dihasilkan saat ini oleh kalangan industri penggunaan garam, juga dianggap belum dapat memenuhi standar kualitas.

Padahal, peningkatan produksi garam industri, sasarannya untuk menunjang rencana pemerintah di sektor industri kimia dasar, industri aneka pangan, farmasi, dan perminyakan. Sebab sektor ini terus tumbuh dan makin berkembang.

"Termasuk bertujuan untuk mendapatkan, ataupun meningkatkan nilai tambah serta menciptakan produk industri yang berorientasi ekspor," kata Amalyos.

PT Garam Janjikan Produksi 100 Ton per Hektar

Menanggapi itu Direktur Utama PT Garam, Budi Sasono menjelaskan, perusahaannya telah menyusun strategi dan kebijakan untuk merespon arahan dari Kemenko Marves. Di antaranya, dengan meningkatkan kemampuan daya saing garam nasional.

Caranya melalui program pergaraman terpadu, transformasi dan efisiensi. Termasuk terus bersinergi dengan pergaraman rakyat. Budi juga akan meningkatkan produksi dan produktivitas lahan pergaraman 100 ton per hektar. Dari lahan tersebut ditargetkan akan menghasilkan kualitas garam 85 persen premium.

"Selain itu, kami meningkatkan produksi dan produktivitas lahan pergaraman 100 ton/ha dan kualitas garam 85 persen premium, dengan NaCl di atas 94,7 persen," kata Budi.

Budi menambahkan dengan target tersebut kontribusi PT Garam sebesar 15 persen dari produksi nasional sebanyak 2,8 juta ton. Pihaknya juga akan terus memantapkan strategi hilirisasi melalui penambahan garam olahan setiap tahun. Begitu juga dengan memperjuangkan tata niaga garam yang sehat dan berkeadilan melalui kebijakan fiskal.

"Agar daya saing makin kuat demi menghadapi tantangan garam impor," kata Budi mengakhiri.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.

Baca Selengkapnya
Blusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan

Blusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan

Ganjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota

Melihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota

Gula kualitas super ini cukup sulit ditemukan di kota, karena keterbatasan pohon aren.

Baca Selengkapnya
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya