Pemerintah Minta Pengusaha Sawit Perhatikan Tata Kelola Perkebunan
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengingatkan pengusaha dan petani kelapa sawit untuk memperhatikan tata kelola dan cara perolehan kebun. Masalah ini telah menjadi isu internasional yang terus digaungkan oleh negara maju.
Dia menjelaskan pertumbuhan luas kebun kelapa sawit seperti dua sisi mata pisau. Per Desember 2020, Indonesia memiliki 22,1 juta hektar lahan kelapa sawit dengan penyerapan tenaga kerja hingga 16,2 juta.
Meski di satu sisi berdampak baik untuk perekonomian dan kesejahteraan petani. Namun di lain juga berdampak negatif terhadap hutan, lahan, serta flora dan fauna.
"Dinamika di sektor ini terus ada, serta akan semakin menguat jika pengusaha dan petani tidak segera memperbaiki tata kelola dan cara perolehan kebun," tutur Moeldoko dalam webinar nasional pada Rabu (10/2).
Pemerintah, katanya, juga sudah menjawab tantangan tersebut melalui penandatanganan Perpres No.44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Dari tujuh prinsip pelaksanaan ISPO, Moeldoko mengatakan ada tiga hal yang masih perlu diperhatikan yaitu dari lingkungan hidup, Sumber Daya Alam (SDA) dan keanekaragaman hayati, tanggung jawab ketenagakerjaan, serta tanggung jawab sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Mengenai lingkungan hidup, SDA dan keanekaragaman hayati, Moeldoko menilai pengusaha dan petani gagal memahami aspek ini. "Aspek ini selalu gagal dipahami oleh pengusaha dan petani kelapa sawit karena tidak ada pengetahuan, serta kurangnya alokasi dana khusus di aspek ini," tutur Moeldoko.
"Mohon ini menjadi perhatian karena ini merupakan salah satu senjata kita untuk menghadapi tantangan internasional. Artinya ketika bisa buktikan perkebunan sawit Indonesia memperhatikan aspek ini, maka akan mudah kita berargumentasi," sambungnya.
Selanjutnya
Dia mengatakan, pemerintah sejauh ini juga terus memberikan dukungan untuk petani mulai dari padi hingga kelapa sawit.
Terkait diskriminasi kelapa sawit Indonesia, pemerintah pada Desember 2019 telah mengajukan gugatan terhadap Uni Eropa melalui WTO atas diskriminasi tersebut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Februari 2021 juga telah bertemu Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, serta bersepakat Indonesia dan Malaysia melawan kampanye hitam anti kelapa sawit di Uni Eropa.
"Upaya advokasi pemerintah untuk produk kelapa sawit di Eropa adalah bukti nyata yang perlu didukung dengan perbaikan tata kelolanya," ungkap Moeldoko.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Minta Kesehatan Petugas Pemilu Dijaga: Jangan karena Keteledoran Muncul Korban Besar
Moeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Cedera Kepala yang Perlu Diwaspadai, Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya
Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada bagian kepala yang dapat memengaruhi otak.
Baca Selengkapnya7 Penyebab Kepala Terasa Berat, Begini Cara Mengatasinya
Kepala terasa berat adalah gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnya5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan
Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca Selengkapnya