Pemerintah Masih Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan di Tempat Wisata & Restoran
Merdeka.com - Pemerintah telah melonggarkan berbagai kegiatan seiring penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meski demikian, masih ditemukan berbagai pelanggaran protokol kesehatan dan penerapan aplikasi PeduliLindungi ditemukan pada beberapa sektor pariwisata dan restoran.
"Kami melakukan identifikasi di lapangan dan ditemukan hanya 1 orang atau perwakilan dari kelompok yang diharuskan untuk melakukan scanning QR CODE agar kapasitas tempat wisata tidak cepat penuh," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam evaluasi PPKM, Senin (25/10).
Selain itu, Luhut juga menemukan bahwa terdapat beberapa bar dan klub malam masih beroperasi tanpa memperhatikan protokol kesehatan yang ada. "Di beberapa bar, tidak diperbolehkan para pengunjung untuk mengambil gambar dan video untuk meminimalisir kemungkinan terekspos media," katanya.
Dengan ditemukannya pelanggaran tersebut, dia akan meningkatkan pengawasan di tempat-tempat transit atau sektor transportasi. "Masih terdapat beberapa rest area dan tempat lain yang tidak memaksa pengunjung untuk melakukan scanning barcode Peduli Lindungi," imbuhnya.
Meski begitu, dia juga menemukan penerapan protokol kesehatan yang sesuai dengan ketentuan. Yakni pada pembukaan pusat kebugaran di bawah naungan asosiasi Perkumpulan Pengusaha Kebugaran Indonesia (PPKI).
Lebih lanjut, Luhut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak buru-buru euforia sehingga mengabaikan segala bentuk protokol kesehatan yang ada. Jika lengah, dan adanya peningkatan kasus yang terjadi akan menimbulkan pengetatan-pengetatan yang akan diberlakukan pemerintah.
“Apa yang dicapai kita bersama hari ini, tentunya bukanlah bentuk euforia yang harus dirayakan. Kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu kedepan,” katanya.
“Di akhir, Saya tentunya tidak bosan mengajak agar kita semua terus memanjatkan doa sekaligus berupaya untuk tidak lengah dalam penerapan protokol kesehatan,” tutupnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya9 Tempat Wisata di Palembang yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 9 tempat wisata di Palembang yang hits dan populer cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Tempat Wisata Lembang untuk Liburan Keluarga dan Sahabat di Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaSerunya Keliling Kawasan Pecinan di Berbagai Daerah, Menikmati Nuansa Imlek hingga Berburu Kuliner Halal
Pecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaPajak Hiburan Naik 75 Persen, Tarif Spa & Karoke hingga Kelab Malam Bakal Lebih Mahal
Mengingat pemerintah menaikkan pajak bagi penyedia jasa hiburan sebesar 40 persen - 75 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya