Pemerintah Masih Dalami Komoditas yang Akan Didorong Untuk Ekspor
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui pemerintah masih mengkaji beberapa komoditas yang akan didorong untuk ekspor. Sebab, ada beberapa sektor yang dinilainya membutuhkan insentif lebih untuk digenjot ekspornya.
"Kita lagi membahasnya kok intinya kita tanya Menteri Perindustrian (Airlangga Hartarto) Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita) usulan mereka apa saja. Tapi intinya adalah mencoba mengidentifikasi komoditi apa saja yang berpotensi untuk didorong ekspornya," kata Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, seperti ditulis Jumat (21/12).
Menko Darmin mengatakan, terkait insentif sendiri tidak semua komoditas diberikan insentif yang sama. Sebab, hanya beberapa sektor yang memiliki potensi besar yang diberikan insentif. "Berdasarkan komoditasnya ya tidak mesti, bisa insentif bisa juga kebijakan macam-macam lah nanti tergantung ya (komoditinya apa)," imbuhnya.
Menko Darmin menyebut, komoditas ekspor yang berjalan selama ini sebetulnya sudah mendapatkan insentif melalui kurs Rupiah yang melemah. "Kurs Rupiah yang lemah itu kan insentif. Sebenarnya dia menjual satu dolar harganya lebih tinggi tapi tidak berjalan dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada beberapa upaya dalam meningkatkan ekspor. Salah satunya, adalah meninjau kembali beberapa sektor-sektor yang memerlukan penanganan khusus untuk didorong ekspornya.
"Secara keseluruhan kita (membahas) mengenai bagaimana meningkatkan ekspor tadi. Terus yang wilayah saya tadi (diminta) perjanjian dagangnya segera diselesaikan," kata Enggar.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, dari Kementerian Perindustrian sendiri pihaknya masih mendalami beberapa sektor yang nantinya akan didorong untuk ekspor. Sebab, dari industri sendiri untuk melakukan ekspor perlu ada investasi terlebih dahulu.
"Karena industri itu punya kapasitas, tanpa investasi tidak bisa terjadi. kan kemarin sudah jelas ekspor toyota, suzuki, yamaha motor, sintetik rubber. Semua itu kan investasi dulu baru ekspor. Karena kan kapasitasnya rata-rata sudah mentok. Beberapa yang mesti kita dorong itu industri menengah yang berorientasi ekspor. Misalnya, daur ulang plastik," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBupati Dico Dinilai Mampu Tingkatkan Peluang Investasi di Kendal Lewat Pemberian Insentif
Upaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya