Pemerintah Klaim BLT Dana Desa Selamatkan Warga dari Kemiskinan Saat Pandemi

Merdeka.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyebut bahwa program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan BLT Dana Desa berperan penting dalam menekan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan menahan laju kemiskinan di desa selama pandemi Covid-19. Hal ini berdasarkan pengalaman di sepanjang 2020.
"Pengalaman juga di 2020, Padat Karya Tunai Desa kemudian BLT Dana Desa menjadi salah satu faktor penting di dalam menahan kemiskinan di desa dan menahan jumlah pengangguran di desa itu selama pandemi (Covid-19)," ujar pria yang akrab disapa Gus Menteri dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2).
Gus Menteri mengungkapkan, berdasarkan data BPS di Agustus 2020, tingkat TPT di desa hanya meningkat sebesar 0,79 persen. Sementara TPT di kota mencapai angka 69 persen.
"Kalau dihitung berdasarkan jiwanya, di kota penganggurannya naik menjadi 2.063.879. Sementara jumlah TPT di desa sebesar 606.121 jiwa," terangnya.
Di waktu yang sama kota juga mengalami lonjakan angka kemiskinan mencapai 0,5 persen. Sedangkan, angka kemiskinan di desa hanya bertambah sebesar 0,38 persen.
"Dapat dilihat dari jumlahnya, warga miskin kota bertambah 880.000 jiwa. Sementara jumlah penduduk miskin di desa hanya sebesar 250.000 jiwa," paparnya.
"Dengan demikian pengalaman di 2020 PKTD, BLT dana desa menjadi salah satu faktor penting di dalam menahan (kenaikan) kemiskinan di desa dan menahan (kenaikan) jumlah pengangguran di desa," tambahnya.
Pemerintah Perpanjang Penyaluran BLT Desa Hingga Akhir 2021
Kementerian Keuangan menetapkan akan memperpanjang penyaluran penyaluran dana desa hingga akhir 2021. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Virus Corona. Adapun Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa akan disalurkan secara bertahap.
"BLT dana desa diberikan sebesar Rp300.000 per bulan per keluarga mulai Januari hingga Desember 2021," demikian dikutip APBN Kita, Jakarta, Sabtu (16/1).
Adapun pemerintah telah menyalurkan Dana Desa sebesar Rp 71,1 triliun atau 99,87 persen dari pagu APBN Perpres Nomor 72 Tahun 2020 sepanjang tahun lalu. Penyaluran ini menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan yang telah diterima Rekening Kas Desa (RKD) tahun lalu. Pada periode yang sama, akhir Desember 2019 penyaluran Dana Desa hanya mencapai 98,87 persen dari pagu alokasi.
Perbaikan tersebut terjadi karena adanya perubahan kebijakan penyaluran dana desa yang menyederhanakan proses. Perbaikan tersebut tak lepas dari upaya yang dilakukan Pemerintah dengan mengubah kebijakan penyaluran Dana Desa melalui penyederhanaan proses penyaluran Dana Desa.
Pada tahun 2020, penyaluran Dana Desa dilaksanakan oleh KPPN. Dilakukan melalui mekanisme pemindahbukuan Dana Desa dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan pemindahbukuan dari RKUD ke Rekening Kas Desa (RKD) pada waktu yang bersamaan.
Sehingga Dana Desa lebih cepat diterima oleh desa dan nilainya lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya dalam periode yang sama. Selain itu, sebagai respons atas pandemi Covid-19 dilakukan juga penyesuaian terhadap kebijakan pengelolaan Dana Desa yang tertuang dalam PMK Nomor 156/PMK.07/2020 tentang Perubahan Ketiga atas PMK Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa.
Dalam kebijakan tersebut anggaran dana desa turun menjadi Rp 71,9 triliun dari sebelumnya Rp 72 triliun. Penggunaan dana desa juga dilakukan refocusing untuk BLT Desa.
Adapun ketentuan BLT Desa diberikan kepada keluarga penerima manfaat sebesar Rp 600 ribu per bulan pada 3 bulan pertama. Sedangkan untuk 6 bulan berikutnya dana BLT menjadi Rp 300 ribu per bulan.
Selain itu, beleid tersebut juga meminta redesign penyaluran Dana Desa untuk mendukung pelaksanaan BLT Desa berupa simplifikasi prosedur penyaluran, relaksasi persyaratan penyaluran, dan relaksasi mekanisme penyaluran. Sehingga berdampak pada tersedianya Dana Desa untuk BLT.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Didampingi Bupati, Jusuf Kalla Serahkan Bantuan ke Korban Banjir Demak
JK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca Selengkapnya
Mitigasi Dampak Perubahan Iklim, Patra Jasa Garap Program Pertamina Foundation di Pulau Bira
Tujuannya untuk mengatasi tantangan sosial lingkungan seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan peningkatan tingkat kesejahteraan manusia.
Baca Selengkapnya
Ketua DPD NTB Sampaikan Keluhan Warga, AHY Janji Benahi Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan
IJU mengamini, masalah bidang kesehatan masih menjadi problem serius di NTB. Khususnya soal stunting dan infrastruktur kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca Selengkapnya
Kampanye di Merauke, PPP Paparkan Program 17 Juta Lapangan Kerja Ganjar-Mahfud ke Milenial Papua
Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono memaparkan program 17 juta lapangan kerja Ganjar-Mahfud kepada milenial Papua.
Baca Selengkapnya
Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca Selengkapnya
DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi
DPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari
Baca Selengkapnya
Kunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca Selengkapnya
Perjuangan Pj Gubernur Bahtiar Galakkan Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel
Bahtiar lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di daerah dibandingkan di Kota Makassar.
Baca Selengkapnya