Pemerintah ingin jalin kerja sama ekonomi dengan Tajikistan
Merdeka.com - Pemerintah berharap bisa menjalin kerja sama ekonomi dengan Tajikistan. Tahun lalu, Produk Domestik Bruto negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah itu sebesar USD 7,8 miliar atau setara 9 persen PDB Indonesia.
"Selama ini kedua negara belum ada kerja sama investasi di sektor industri. Untuk itu, kedatangan Presiden Tajikistan Emomali ini menjadi kesempatan emas untuk menawarkan kerjasama industri yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kedua negara,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (2/8).
Airlangga menyampaikan, pada 2003, Indonesia dan Tajikistan sejatinya telah meneken perjanjian kerja sama di Jakarta. Itu mencakup pembentukan Joint Commission, persetujuan perdagangan, serta kerja sama ekonomi dan teknik.
Sekedar tambahan, pertumbuhan PDB Tajikistas sebesar 4,2 persen per tahun. Jumlah penduduk sebanyak 8,2 juta dengan pendapatan per kapita USD 925,9 per tahun.
Pada 2015, ekspor Indonesia hanya sebesar USD 67.400 sementara impor USD 2.400. Ekspor Indonesia adalah serat sintetis, produk sabun-sabunan, dan furnitur. Sementara impor Indonesia hanya kulit mentah.
Sektor industri di Tajikistan menyumbang 17,3 persen dari output nasional. Industri utamanya yakni alumunium, semen, dan minyak nabati.
Ekspor utama Tajikistan adalah alumunium, bijih mineral, logam mulia, dan kapas. Negara tujuan utama ekspornya adalah Turki, Kazakstan, dan Swiss.
Emomali sudah tiga kali berkunjung ke Indonesia sejak dimulainya hubungan diplomatik kedua negara pada 1994. Kali ini, Emomali bersama delegasi akan menghadiri pertemuan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 pada 2-4 Agustus 2016 di Jakarta.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaKorsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca Selengkapnya